Istilah “Disruptive Innovation” pertama kali populerkan oleh seorang ekonom dari Harvard Business School of Harvard University pada tahun 1995, yaitu Clayton Christensen.
[caption id="attachment_217389" align="aligncenter" width="466" caption="Diagram Disruptive Innovation versi Clayton Christensen"][/caption]
Di website pribadinya (http://www.claytonchristensen.com/key-concepts/ ), yang di kutip dari bukunya yang berjudul “The Innovator Dillema”, Clayton beragumen bahwa “Perusahaan cenderung untuk berinovasi lebih cepat daripada kebutuhan pelanggan mereka berkembang, sebagian besar organisasi akhirnya berakhir memproduksi produk atau jasa yang benar-benar terlalu canggih, terlalu mahal, dan terlalu rumit untuk banyak pelanggan di pasar mereka.”
Dan Clayton juga memberikan contoh konkrit dari industry – industry yang mengalami disruptive, yaitu :
[caption id="attachment_217390" align="aligncenter" width="433" caption="Disruptive Vs Disruptee"]

Sekarang, pertanyaan nya adalah, bagaimana menerapkan strategi “Disruptive Innovation” pada level suatu Negara ?. Sudah adakah contoh Negara yang berhasil menerapkan strategi tersebut?. Sebelum masuk lebih dalam, saya akan memberikan penjelasan dampak strategi “Disruptive Innovation” pada 2 industri, yaitu :
-Social Network
-Hardware Mobile
Situs social network atau jejaring social menurut research paper Danah M Boyd, seorang peneliti dari School of Information Berkeley University ( http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison.html ) pertama kali muncul pada tahun 1995, yaitu pada saat munculnya classmate.com, dan di awal tahun 2000, situs jejaring social semakin bermunculan, pada contoh di sini saya akan membandingkan situs friendster dan facebook, alas an saya memilih ke dua situs ini adalah karena dari sisi UX ( User Experience ), situs friendster adalah yg paling mendekati situs facebook.
Situs friendster pada walanya di luncurkan di US tahan 2002, namun lebih popular di kawasan asia tenggara. Sedangkan facebook di luncurkan di US pada tahun 2004. Bagaimana dan kapan situs facebook melakukan disruptive pada situs jejaring social lain nya?. Hingga tahun 2006, pengguna situs friendster masih cukup banyak dan mungkin masih unggul secara jumlah user di bandingkan dengan facebook. Bahkan menurut saya pribadi, desain UI dari facebook di tahun 2005, tidak lebih bagus dari friendster, seperti yang tampak pada gambar di bawah :
[caption id="attachment_217391" align="aligncenter" width="470" caption="Desain UI Facebook tahun 2005"]


Namun yang terjadi pada facebook setelah tahun 2005 adalah benar – benar luar biasa, ia menerapkan sebuah algoritma khusus yang benar – benar merepresentasikan keadaan nyata dunia social, seperti :
-Gambar pada halaman pemilik akun hanya menampilkan orang – orang yg sering melihat profile si pemilik akun
-Setting di privasi, benar- benar lengkap sehingga Anda bias mengatur dengan siapa Anda ingin berbagi wall atau foto
Dan booster selanjutnya adalah di saat tim kampanye Barack Obama pada tahun 2008, menggunakan facebook untuk mendapatkan dukungan dari generasi muda. Dan perpaduan ke foenmenalan kemunculan Obama di tambah liputan media ceptak dan elektronik secara global, menjadikan facebook mendapatkan ekspose secara global
Jika di gambar kan dengan grafik yang di ciptakan oleh Clayton Chrsitensen, mungkin akan seperti berikut :
[caption id="attachment_217393" align="aligncenter" width="480" caption="Disruptive point Facebook vs Friendster"]

Dan kita bias lihat desain dan UX facebook di tahun 2007 sudah menjadi lebih kompleks dan lebih nyaman dari pada friendster, seperti gambar berikut ini :
[caption id="attachment_217394" align="aligncenter" width="594" caption="Desain UI facebook tahun 2007 - 2008"]

Sekarang mari kita analisa penerapan “Disruptive Innovation” pada industry mobile gadget atau smartphone. Di tahun 2000, hingga tahun 2007, tidak ada yang bisa mendekati Nokia kapasitas market Nokia. Nokia menguasai semua segment produk handphone, mulai dari handphone low end hingga produk handphone high end seperti Nokia Communicator, E Series dan N Series. Bagaimana gambaran kejayaan Nokia di masa lalu? Mari kita lihat grafik harga saham Nokia berikut ini :
[caption id="attachment_217396" align="aligncenter" width="797" caption="Fluktuasi harga saham Nokia di 13 tahun terakhir"]

Semua kedigdayaan Nokia mulai di tumbangkan di tahun 2007, yaitu di saat Apple Computer meluncurkan produk IPhone pada tahun 2007. Dan gambaran disruptive market, adalah sebagai berikut :
[caption id="attachment_217397" align="aligncenter" width="617" caption="Disruptive point Apple & Samsung Vs Nokia"]

Jika kita melihat grafik di atas, Disruptive point terjadi pada tahun 2008, atau satu tahun setelah peluncuran IPhone, lalu disruptive secara Inovasi terjadi dari sisi desain dan model bisnis dari smartphone.
Apakah IPhone men disrupt pasar hanya dengan produk hardware yang canggih ? tentu saja tidak, Apple IPhone melakukan “Disruptive Innovation “ secara holsitik, yaitu :
·Secara Desain fisik : Apple mengubah smartphone yang saat itu cenderung memiliki Qwerty Keyboard fisik menjadi qwerty virtual dan dengan single button
·Software iOS sedemikian responsive dan canggih, sehingga OS yang paling canggih saat itu, yaitu Symbian menjadi terlihat kuno sekali
·Apple mengaktifkan Apple App Market dan berhasil menciptakan sumber pendapatan baru bagi developer applikasi
Perpaduan ke tiga hal tersebut telah benar – benar menghancurkan Nokia yang begitu besar dan kuat di tahun 2000. Lalu bagaimana menerapkan strategi Disruptive Innovation untuk level Negara? Apakah itu mungkin? Tunggu saja Note saya berikutnya :D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI