[caption id="attachment_191181" align="alignleft" width="346" caption="Sungai buatan, pengalihan aliran sungai (foto : www.jurnalisia.net)"][/caption] Hari ini seorang bocah SD berumur 8 tahun yang duduk di kelas 2, ditemukan tewas di sungai buatan yang alirannya dipindahkan oleh salah satu perusahaan di bidang pertambangan batubara, PT. Wey Enim Sumatera Timur (WEST). Peristiwa tewasnya bocah SD yang malang itu terjadi di lingkungan RT 06 Desa Sungai Danau Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Menurut warga setempat, sekitar pukul 15:00 WITa, bocah malang bernama Nor Ahmad Tarmimi itu, bersama beberapa teman sebayanya sudah ditegur dan disuruh pulang. Namun tampaknya korban kembali lagi ke tempatnya bermain, sehingga beberapa jam kemudian ditemukan telah tewas setelah dicari orangtuanya kesana kemari, Meski pihak PT. WEST melalui Humas-nya membantah korban bermain di lokasi tambang batubara milik perusahaan yang tak berpagar pengaman, serta tak terdapat pos Satpam itu, tak urung pihak perusahaan tetap memberikan santunan ke pihak keluarga korban. Alasan pihak perusahaan karena santunan tersebut dimohon oleh pihak kelyarga korban. Lokasi pertambangan batubara PT. WEST tersebut sempat menuai kecaman warga setempat, dikarenakan sangat dekat dengan lokasi sebuah SD, disamping itu jalan akses di lingkungan tersebut berikut aliran sungai dialihkan oleh perusahaan untuk keperluan aktivitas pertambangan. Karena adanya kecaman dari warga setempat serta pemberitaan beberapa media terkait masalah lokasi pertambangan batubara di lingkungan pemukiman itu, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming sempat meninjau langsung dan memeriksa lokasi. Namun entah kenapa setelah itu perijinan menyangkut Analsisi Dampak Lingkungan atau AMDAL tetap dikeluarkan oleh Instansi terkait di lingkungan Pemkab Tanah Bumbu. Warga setempat sangat menyayangkan keberadaan lokasi pertambangan yang sangat dekat dengan fasilitas umum itu, namun tak diperlengkapi dengan pengamanan memadai. Mereka berharap setelah kejadian yang menimpa bocah SD yang malang itu tak terjadi dan terulang lagi. *Sumber : sebagian diambil dari www.jurnalisia.net