Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya muslim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profesor Thamrin Amal Tamagola: Antara Intelektualitas dan Sarkastik

28 Juni 2013   14:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:17 2972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Thamrin Amal Tomagola, ini lah pria yang pada acara disebuah teve swasta mendapatkan siraman 'ruhani' berupa segelas teh manis anget dari seorang anak muda pemarah, Munarman jubir dari ormas yang pemarah pula. Siraman 'ruhani' yang penulis maksudkan adalah dimana Thamrin Amal Tomagola menjadi tahu bahwa berkomunikasi dengan orang lain secara live dan face to face mempunyai etika tersendiri. Dia sedang tidak bicara di depan mahasiswa-mahasiswanya. Apalagi dengan embel-embel gelar profesor di bidang sosiologi seharusnya membuat Thamrin Amal Tomagola mengerti betul postur dan gestur dan etika berbicara yang tidak menimbulkan antipati teman bicara.

Masih diingat kasus Thamrin Amal Tomagola di sidang secara adat Dayak pasca membuat pernyataan yang memerahkan kuping warga suku Dayak berkait dengan kehadirannya sebagai saksi ahli dari kasus Ariel Peterpan pada kasus video mesum yang beredar waktu itu.

"Dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli, Thamrim menyatakan kasus yang dialami Ariel merupakan hal yang biasa saja, sama seperti masyarakat Dayak yang biasa bersanggama tanpa ikatan perkimpoian. Itu telah melukai hati seluruh masyarakat Dayak," kata Rumsyah Bagan, Ketua Pimpinan Pusat Presidium Laskas Adat Dayak Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Mulutmu harimaumu, demikian sebuah pepatah yang klasik terkait dengan kehati-hatian berbicara malahan luput dari materi perkuliahan di fakultas yang biasa pria ini berikan. Mulutnya benar-benar menjadi harimaunya.

Munarman memberikan siraman 'ruhani' yang kelak dapat menyadarkan Thamrin bahwa terkadang gelar berjibun tidak serta merta menjadikan seseorang mempunyai level wisdom yang tinggi. Pemilihan kalimat sangat mempengaruhi opini dan persepsi seseorang terhadap orang yang menyampaikannya.

Salam Siraman 'Ruhani'

Tautan Rujukan

1. http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/thamrin-amal-tomagola-professor-sekelas-orang-liberal-ngawur.htm#.Uc0P5Ttmy6w

2. http://islampos.com/habib-rizieq-sering-lecehkan-umat-islam-thamrin-layak-disiram-65114/

3. http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=16661

4. http://www.tempo.co/read/news/2011/01/22/179308179/Majelis-Adat-Dayak-Vonis-Thamrin-Amal-Tomagola-Bersalah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun