Tadi pagi liat di TV, seminggu peringatan wafatnya ustad Jeffry Al Buchari, putrinya membacakan puisi yang begitu menyentuh tentang Nabi MUhammad SAW.
Isi puisi tersebut diantaranya:
'siapakah engkau ya Muhammad SAW,
begitu dahsyat engkau berada di relung hati kami,
seluruh penghuni alam ini membicarakan engkau...
jika bukan karena engkau ya Muhammad SAW,
sungguh kami tidak akan pernah mengenal Rabb kami....
Ehmm, indah dan dalem bgt. Sebenarnya yang ingin saya tulis adalah tentang Nabi Muhammad SAW dan ajaran beliau yang menjadi sebuah agama, yaitu Islam.
Aku jadi inget pernah membaca buku karangan Annemarie S, judulnya Dimensi Mistik Nabi Muhammad SAW. Buku itu menceritakan, mengapa hingga sekarang emosi umat islam ke Nabi masih demikian tinggi? Mengapa setelah 1300 tahun berlalu, seolah beliau masih demikian nyata disini?
Karena memang, sebuah agama tidak mungkin dilepaskan dari pembawa ajarannya. Bahkan dalam ritual syahadat, sholat, ada kewajiban membaca sholawat kepada Nabi SAW. Apalagi jika diiringi dengan pembacaan sholawat dalam zikir, ataupun nyanyian.
Tetapi rentang 1300-an dari sebuah agama, akan membawa banyak konsekuensi dari berbagai tafsiran terhadap apa yang dilakukan Nabi SAW. Itulah yang tampak dari begitu banyaknya perbedaan-perbedaan tafsir terhadap sejarah setelah wafatnya Nabi.