Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (23)

18 Juli 2017   17:01 Diperbarui: 18 Juli 2017   18:04 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : blogs.anthena3

Setelah mampir ke tempat kos Jed untuk mengambil gitar listriknya, mereka berlima pun akhirnya tiba di markas Punkhas Rambut yang merupakan rumah dari salah satu personilnya yaitu Rendra. Sesampainya disana, seakan tidak ingin ada waktu yang terbuang, mereka pun langsung mencoba formasi baru dari band mereka itu, di sebuah ruangan kedap suara yang terletak di lantai atas rumah Rendra.

"Diem dulu, merem," perintah Rein kepada Jed.

"Aku harus dandan kayak gini guys?" Tanya Jed kepada teman teman barunya.

"Harus dong, kalau kamu gak dandan nge-punk nanti semangatnya beda, belum lagi di tuduh penyusup." Rendra tertawa.

"Memangnya ada makna apa di balik pemakaian eyeliner ini Rend?" Rein penasaran.

"Itu  menunjukkan cara pandang kami yang suram terhadap lingkungan sekitar."

"Wah negative thinking dong." Protes Rein.

"Maksudnya, kami itu gak mau sesuram lingkungan kami. Kami harus bisa bertahan di lingkungan yang menurut kami suram. Maka itu kami punya motto do it your self,  lakukan sendiri, gak boleh tergantung sama kelompok lain." Rendra menerangkan.

"Oh I see, I see." Rein mengangguk anggukan kepalanya.

"I see I see tuh ngerti gak?" celetuk Jed.

"Laah otak Habibie masa gak ngerti," sambar Rein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun