Mohon tunggu...
ignacio himawan
ignacio himawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - ilmu terapan untuk keseharian

Sekedar berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pulau G, Sebuah Kasus Menarik dari KLH

5 Juli 2016   06:40 Diperbarui: 9 Juli 2016   05:16 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya rasa tulisan ini harus dimulai dengan disklaimer. Saya bukanlah ahli kelautan ataupun bangunan pantai, malahan saya ibaratnya adalah anak TK di bidang ini. Meskipun demikian saya memang berkecimpung secara profesional di bidang thermodinamika dan dinamika zat alir, mulai dari aerodinamika hingga hidrodinamika dengan transportasi zat terlarut. Walaupun memiliki sertifikasi insinyur Chartered Engineer , saya bukanlah insiyur beneran karena lebih banyak menjembatani sektor akademisi dan industri.

Catatan; Tulisan ino mengandung koreksi yang ditandati dengan huruf miring karenan mengandung beberapa kesalahan minor tapi memang cukup menggangu. Terima kasih untuk koreksi rekan-rekan Kompasioner.

Saya juga bukan orang yang demen dengan reklamasi. Namun dalam kasus teluk Jakarta, nasi sudah menjadi bubur.Tulisan ini dimotivasi berbagai pernyataan menteri KLH Koordinator Kelautan Rizal Ramli yang menyatakan reklamasi Pulau G sudah melakukan pelanggaran berat, jadi harus dihentikan, malah kalau bisa digali kembali… Pernyataan yang aneh mengingat efeknya di ranah ekonomi dan posisi Indonesia sebagai anggota G20. Yang menjadi pelatuk tulisan ini adalah keterkejutan saya ketika melihat foto udara Google map sudah mencantumkan pulau G.

Menteri KLH Koordinator Kelautan menggunakan tiga alasan ketika membahas pelanggaran pulau G:

  • posisi relatif terhadap infrastruktur bawah laut
  • sistem pendingin PLTU Muara Karang
  • daerah aliran sungai di sekitar Angke dan Muara Karang

sumber : Ari Sudjianto, tim KLH
sumber : Ari Sudjianto, tim KLH
Ketiga hal diatas bersangkutan erat dengan permsalahan KLH

Posisi infrastruktur bawah laut

Ketika mencoba mendalami permasalahan reklamasi saya mendapati tulisan Pak Ari Sudjianto dari KLH (Sumber). Disitu saya menemukan peta yang dibuat oleh konsultan kelautan DHI. Mungkin ini adalah bagian dari dokumen yang siapkan pra 2012 mengingat peta DHI muncul di beberapa laporan kajian rekalamsi yang ada di internet. Disitu hanya prediksi posisi pulau G yang dicantumkan dan memang ditunjukan kalau pulau tersebut didirikan diatas infra-struktur bawah laut, yaitu 3 pipa gas bawah laut yang menyuplai kedua instalasi pembangkit listrik milik PLTGU Muara Karang. Yang menarik rencana ini pasti sudah mendapat lampu hijau, kalau tidak reklamasi pulau G tidak akan dimulai. Kalau terserah saya, rencana ini sudah saya kasih lampu kuning (mungkin merah) dari dulu. Kenapa baru sekarang diributkan ?

Yang menarik ketika melihat peta udara Google, posisi pulau G dibangun di sebelah barat peta DHI. Memang foto udara menunjukan pulau G yang belum komplit, tetapi dengan membandingkan foto-foto yang berdedar di publik, nampaknya tapak kaki pulau G tidak akan jauh lebih besar daripada foto Google tersebut. Saya coba menyalin posisi kabel pipa gas bawah laut ini dengan menggambar garis merah di peta Google. Voila ! pergeseran ke Barat tampaknya memang menghindari persinggungan dengan kabel laut. Estimasi di peta dengan menggunakan lebar Pantai Mutiara sebesar 400m sebagai pengukur menyarankan kalau kalim pengembang bahwa pulau G berjarak 75 m dari pipa gas cukup masuk akal (Garis biru adalah perkiraan posisi tapak kaki pulau G berdasarkan foto satelis Google). Kalau saya jadi investor Pulau E dan F, mungkin saya akan ngambek karena areanya sudah dimakan oleh pulau G!

Saya rasa peta DHI cukup tepat, sewaktu masih sekolah dulu, saya pernah ditraktir oleh ayah dengan naik kapal survey dalam sebuah proyek reklamasi di ujung lain pulau Jawa. Namun informasi apakah yang dimiliki oleh menko sehingga memberi pernyataan publik sebaliknya ?

Sitem pendingin PLTU Muara Karang

Terus terang saya sebenarnya heran mengapa PLTGU dibangun tepat disebelah hunian elit Pantai Mutiara.. (Atau mengapa Pantai Mutiara dibangun disamping PLTGU, ya ??)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun