Mohon tunggu...
Idris Rewa
Idris Rewa Mohon Tunggu... Relawan - penggerak literasi PBR

Pustaka panrita Baca Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Celenga Wisuda S1

17 Mei 2019   04:20 Diperbarui: 17 Mei 2019   19:37 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di sebelah kamar kumuh tempatku beristirahat. Ada Si dia. Saudara terdekatku. Dengan parasnya yang cantik. Tingginya 153 cm. Berat badannya 43 KG. Golongan darahnya A. Usianya kurang lebih 21 Tahun. Sukanya makan gratis.  Monyong kalau marah. Memberi kalau sedang baik hatinya...Namanya Ismawati Kebo.

Di masa kecilnya dulu. Dia saudara sekaligus teman terdekat. saya seperti seorang security  yang melindungi dan menjaganya. suka makan dari kunyaanku meski bercampur dengan air liurku yang pada saat itu giginya belum tumbuh. menggelantung dipundakku melekat digendonganku, saya senang ketika dia meminta Oppo  (Sejenis Makanan Ringan Dalam Bahasa Makassar). Setelah itu,  tugasku menemaninya ke warung terdekat. Jatahku lebih banyak. Itu kalau uang ada. yahh, kalau tidak,, dia menagis. Parasnya dulu kurus. seperti anak yang kurang gizi. Dia amat dimanja tak sperti saudara-saudaranya yang lain. Mungkin karena dikasihani. Dia kurus dan jarang dimandi karena sering sakit-sakitan.

kini dia sudah beranjak dari masa itu. kecil menjadi besar. Dewasa fisik dan dewasa pikiran. Tidak seperti dulu lagi. Kemesraan di rebut,oleh ruang dan waktu. Dia sudah menemukan jati dirinya. Dia cantik. Dia mandiri. Dia Paham satu hal, masa depan ada digenggamannya sendiri.

Rutinitasnya memisahkan kami. kini dia menjadi salah satu staf di sebuah sekolah dekat rumah. sepulang sekolah dia pergi mengikat rumput laut menjadi  .berangkat jam 06 pagi pulang jam 02  setelah makan dan istirahat sejenak. waktu kosongnya diisi dengan baca buku main Hp dan menggunakan media sebagai bisnis Online. Dia kini tidak sama lagi seperti yang dulu. kami berjarak tapi cintakasih kami tidaklah terpisah.

Dinding kamar jadi pemisah. Tempat peristirahatannys stelah rutunitasnya disiang hari. Ukuran kamarnya lebih luas ketimbang saya. Kamarnya 4 x 4  amat Luas untuk seukuranya yang kecil itu. Isinya seperti gudang pakean: Sepatu, lemari, kardus sarung alat sholat dan buku-buku bacaan yang berjudul SabdaLaut, i am muslimah,menjadi wanita paling bahagia,105 tokoh penemu dan perintis dunia,  kebenaran bernama munir dan banyak lagi dan Al'Quran yang setia di bacanya di waktu setelah sholat maghrib.

Sebuah kotak kecil mengalihkan perhatiaanku. Disebelah kanan pada sebuah lemari.Terselip di antara lemari dan tiang rumah. Ukurannya berbentuk kotak memanjang keatas. tingginya kisaran 50 cm dengan lebar 20 cm.Terbuat dari papan.dan dieratkan dengan paku ukuran 5 cm. di bagian depan Selembar kertas menempel. Dengan coretan pulpen  hiitam yang Bertulis " CELENGAN WISUDA S1".

Aku kini mengenalnya beda dan menginspirasi. Kamu yang kecil dulu. Aku tak mampu menafsirmu pada sebuah masa depan yang lebih baik dikala itu. Aku ingin setia Seperti kesetiaanku dulu padamu. Dekap dalam rasa kasih dan sayang. Masih ingatkah kau... Aku yang bertingkah seperti perempuan dan kaupun demikian harus bertingka seperti lelaki demi sebuah persaudaraan. Tapi tak mesti aku mengingatkanmu...Pada celengan wisuda S1 itu aku menemukannmu. Kedewasaan, Kemandirian, Optimis, tak mampu aku menutur dirimu pada ukuran kata-kata.

Aku tahu kita tak sama. kamu besar dengan kelembutan dan ketulusan hatimu dalam berpikir dan berbuat. banyak hal tentangmu yang menjadi guru inspirasiku. kamu memang hebat dengan keteguhannmu dan kegigihannmu mencapai setiap harapan dan keinginanmu. Hp dan emas itu telah menjadi bukti, walau tak sedikit kau rela korbankan jika ada yang lebih membutuhkan termasuk saya. Maaf adik....!!!

Dengan celengan wisudah S1 itu. kamu nampak menantang diri dalam kesendirian.Celengan wisudah S1 itu adalah sebuah rahasiah mimpi tersebunyi di balik kamarmu. Ismawati Calon sarjana Ekonomi. Kini perjalanan panjangmu menumpuk harapan dengan recehan baru dimulai. Setelah dirimu menempu jenjang perguruan tinggi.

Selamat dan sukses adikku. Sehat Selalu Menyertai.........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun