Mohon tunggu...
Ida Raihan
Ida Raihan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga yang suka menulis

A Blogger | A Writer | A Mother | http://www.idaraihan.com | Email: idaraihan@gmail.com | Twitter/Instagram: @idaraihan | Sempat menulis di beberapa buku Antology keroyokan, duet dalam buku Motovasi "TKW Menulis". Juga sempet menulis Solo di Novel, "Cintaku di Negeri Jackie Chan"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bertemu Setelah Dua Puluh Tahun Lebih Terpisah

22 Oktober 2013   08:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:11 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehebatan media online yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat saat ini memang luar biasa. Ia mampu membantu menemukan sahabat-sahabat lama kita kembali. Ia juga mampu mempertemukan keluarga yang telah terpisah selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah kisah mntan BMI yang kasusnya ditangani oleh lembaga, Migrant Institute. Novi.

Berkat Kompasiana dan Facebook, gadis kelahiran 1981 ini akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarganya setalah terpisah sejak ia masih dalam buaian.

Kisah pencarian Novi yang saya posting di Kompasiana, telah mengundang banyak Kompasianer yang peduli untuk membantu menyebarkannya di jejaring sosial mereka. Di antaranya Facebook dan twitter. Yang kemudian tersebar kembali ke ribuan orang, hingga sampai ke pelosok Bengkulu. Hingga akhirnya berita itu sampai kepada pembaca yang ternyata adalah salah satu kerabat jauh Novi. (Untuk membaca kisahnya ada di sini, http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/07/17/aku-tergeletak-di-rumah-sakit-bisakah-kabarkan-keadaanku-pada-ibuku-temanz-577577.html).

Kondisi Novi yang memprihatinkan membuat saya tergerak untuk menulis sesuatu di media online, dengan harapan bisa membantunya mempertemukan keluarganya. Ada banyak sekali yang mengirimi saya SMS. Berbagai saran, ucapan simpati, dan doa terhadap Novi bermunculan di inbox ponsel saya. Hingga terakhir, pagi, ketika saya sedang tidur, sebuah SMS membangunkan saya.

Assalamu’alaikum, Mbak saya membaca artikel Mbak tentang Novi. Saya memiliki saudara jauh yang namanya tercantum di pencarian, Mbak. Saya tidak yakin apakah mereka yang Mbak cari, tetapi saya akan menanyakannya.

Seketika mata saya melotot, airmata mengucur, saya langsung menelepon si pengirim SMS. Singkat cerita wanita itu berjanji akan mencari tahu apa benar keluarga tersebut memiliki anak bernama Novi, yang dititipkan di Palembang puluhan tahun sebelumnya.

Selama beberapa hari saya berkoordinasi dengan keluarga tersebut. Hingga akhirnya benar-benar terbukti bahwa Novi memang salah satu bagian dari keluarga itu.

Dan kemarin, saat saya tengah membuka facebook. Tiba-tiba Novi mengirimi saya inbox.

Mbak Ida, Aku takkan lupa kebaikan Mbak Ida yang telah mempertemukan aku dengan saudara-saudara kandungku.

Setelah kurang lebih tujuh bulan menjalani perawatan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Parung, Minggu, 13 Oktober lalu, Migrant Institute yang selama ini menangani kasus Novi, mengadakan perjanjian dengan salah satu keluarga Novi untuk melakukan serah terima. Novi yang kesehatannya mulai membaik akan diambil alih oleh fihak keluarga.

Saat ini kondisi Novi telah membaik. Tetapi dia belum bisa pulang ke daerah asalnya di Bengkulu, karena kondisinya belum memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh. Kedua kakinya masih belum bisa digunakan untuk berjalan. Novi ada bersama Kakaknya di Tangerang.

Terimakasih Kompasina, dan Kompasianer!

Terimakasih Facebook dan Twitter!

Ida Raihan

Kramat jati, Selasa, 22 Okt 2013 (07:22)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun