Dalam tulisanku berjudul: Sesudah Rumah, Sekolah adalah Lingkungan Terdekat Anak mas Ajinatha memberi masukan yang sangat berharga pada tulisanku yang kali ini tidak begitu mendapat apresiasi dari pembaca, komentarnya seperti ini:
Banyak sekali ide-ide yang menarik dari mbak Icha ini…hanya saja tlini momentnya kurang pas diposting, sehingga sedikit terbaca, padahal tulisan ini sangat menginspirasi mbak icha….semoga hal ini bisa dijadikan masukan yang baik bagi pembaca…
Bermanfaat
Saya sangat berterima kasih, tapi kemudian saya jadi bingung mau nulis apa. Terus terang topik BOLA tidak menarik sama sekali bagi saya. Adalah suatu kekonyolan jika mengerjakan sesuatu di luar kemampuan yang ada dalam diri saya,
Kalau kebanyakan orang mengatakan menonton bola itu asyik, sampai rela berdesak-desakan, merogoh kocek terlalu dalam, meninggalkan kewajiban kepada sang Kholiq ( kebanyakan waktu pertandingan adalah waktu Maghrib) sekedar menonton sebuah bola yang digelindingkan dan diperebutkan oleh 22 orang dalam sebuah lapangan, bagiku tidak menarik sama sekali.
Heran juga, begitu getolnya masyarakat dunia pada bola sampai berteriak-teriak histeris bila bola lawan nyaris menjebol gawang. Ha…ha..padahal para pemainnya tenang saja. Saya jadi teringat saat suamiku pasang layar tancap di halaman depan rumah untuk nobar tengah malam dalam pertandingan piala dunia entah apa namanya. Huh, seru banget sampai seluruh kampung teriak-teriak kayak “ngajak maling.” Semalam suntuk tidak masuk rumah, sebel. Suaranya itu lho, gaduh banget, saking sebelnya paginya tidak saya buatkan teh hangat kesukaannya.
Ada cerita menarik tentang ketidaksukaan saya pada bola ini. Suatu hari si bungsu minta dibelikan kaos bola yang bertuliskan nama tokoh bola dunia idolanya sampai menangis seharian tidak saya belikan. Baru kemudian datang bapaknya dan diantarkannya ke toko peralatan olah raga.
Masyarakat daerah saya termasuk penggila bola, terbukti dengan didirikannya Persijap (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jepara) tepatnya pada tanggal 11 April 1954.yang mendapat dukungan penuh dari Pemkab. Kelompok pendukungnya bernama The Jetmania.
Kabarnya saat ini para pemain persijap berencana akan mogok berlatih jika sampai 7 Juni gaji belum bisa dibayarkan, beritanya ada di sni http://www.persijapjepara.com/2012/06/pembayaran-gaji-ditunda-lagi.html. Biaya operasional tim yang sangat besarkah penyebabnya?
Kembali ke permasalahan mengapa saya tidak suka menonton bola, karena menurut saya :
·Tidak menarik, membosankan, gerakannya monoton
·Menyita waktu
·Menghabiskan dana
·Suporter suka rusuh, brutal
·Mengundang judi
·Mencandu, mengandung Zat adiktif, kalau semalam saja tidak nonton bola biasanya para pecandu bola kesepian, suka sakau, he..he..