[caption id="attachment_376902" align="aligncenter" width="450" caption="TWITTER: Halaman login (https://twitter.com)"][/caption]
Saya iseng membuka akun Twitter saya beberapa menit lalu. Sekadar hendak menengok apa ada pemberitahuan baru yang perlu direspon. Ketika telah login dan masuk timeline, rupanya memang ada satu notifikasi anyar.
Tuip yang sama sekali belum saya kenal, mention saya dalam satu twitnya. Foto profilnya hanya bergambar telur, nama akunnya ala bule. Wuidih. Tapi kicauannya nyata berbahasa Indonesia, dengan tuturan seolah telah lama berteman.
Riak-riak feeling saya langsung tak enak. Saat coba mengklik link yang disertakan pada twitnya, lalu mengarah ke halaman bertanda peringatan. Tiba-tiba laptop juga terasa alot dan abot. Saya lantas buru-buru menghentikan semua aktivitas koneksi, sebatas jaga-jaga dari hal yang tak terduga. Kalau laptop ikut ngadat, nanti bisa gaswat. Perlu waktu untuk kembali membuatnya sehat. Berbeda dengan sampean, langsung beli yang masih segelan.
[caption id="attachment_376903" align="aligncenter" width="467" caption="MENTION: kicauan seorang tuip yang aneh-aneh hahaha... (Dok.Pri)"]
Dua kali ini saya mengalami kejadian demikian. Saya pernah menjumpai notifikasi serupa belum lama sebelumnya. Hanya saja, mention dari tuip yang berbeda dan tak dikenal sejenis itu, tidak sampai nangkring di dinding Twitter saya. Mungkin karena saat itu saya tengah online, sehingga pemberitahuan baru yang mencungul, seperti ketika sedang online di Facebook, muncul sebentar lalu menghilang.
Kalimatnya saja yang sedikit berbeda waktu itu. Namun, sama-sama mengabari bahwa, sesuatu mengenai twit, bahkan diri saya mendadak ngetop cetar membahana di Twitter atau jejaring sosial lainnya. Padahal, saya tidak melakukan apapun. Saya juga bukan siapa-siapa, bukan pula orang beken layaknya artis yang jika berkicau soal A saja, langsung mendapat bejibun respon dalam hitungan detik.
Entah apa yang saya temukan di akun Twitter saya tadi, semisal video ”Gadis Mabuk” dan sejenisnya di media sosial yang ternyata hanya tipu-tipu dan justru menyusupkan sesuatu yang dapat berdampak terhadap peranti kita dulu. Taruhlah semacam scam, spam, atau apalah istilahnya.
Inilah secuil realitas sisi buram jagat socmed, tentang model interaksi segelintir netizen yang tidak jelas maksud dan manfaatnya. Seakan-akan tidak ada kreativitas lain yang mencerahkan. Atau hal tak jelas macam itu justru wujud daya kreatif yo?
Yang jelas, diperlukan kedewasaan dalam menyikapinya. Bukan asal mencak-mencak yang tidak jelas pula. Cukup ambil yang baik, buang yang buruk ke laut. Kemudian tetap merawat kewarasan untuk tidak mengimitasi ulah yang sama, lainnya bersikap hati-hati sepanjang waktu. Dan biarlah waktu yang menangani sisanya.