Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money

Meneladani Kiprah Johannes Rettob di Tanah Papua

21 November 2016   10:31 Diperbarui: 8 Juni 2018   11:08 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa sudah satu semester di Provinsi Papua tepatnya di Kota Timika. Beragam pelajaran,inspirasi hidup dan pengalaman saya rasakan berada di daerah yang  saat ini dipimpin oleh Pak Eltinus Omaleng.  Enam bulan di sini  setidaknya telah membuka mata saya tentang kehidupan di Papua mulai dari bagaimana kehidupan sosial penduduk setempat, alasan mengapa Papua dipandang sebagai daerah yang tertinggal dan juga mengenai kiprah  orang-orang yang menginspirasi karena turut membangun Papua bangkit dari predikat keterpurukan. Setidaknya ada tiga nama sosok yang menjadi teladan saya di sini diantaranya Ibu Julanda O. Sopaheluwukan  yang membangun paradigma berpikir masyarakat agar berpikir realistis, menjadi pribadi visioner, dan meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa terjadi dalam masyarakat,  ada juga Pak Yusuf Rombe yang menjadi salah satu pengusaha sukses asal Toraja di kota Timika  dan terakhir ada Pak Johannes Rettob yang mengawal segala pembangunan infrastruktur transportasi di Mimika baik itu di udara, laut maupun darat. Nama yang terakhir saya sebutkan adalah sosok yang akan deskripsikan lebih jauh mengapa saya mengidolakan Beliau

Saat ini, Pak Johannes Rettob merupakan pimpinan di instansi saya bernaung, Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika. Eits, bukan berarti karena Beliau pimpinan saya maka otomatis saya kagumi. Saya punya standar tersendiri dalam memasukkan seseorang sebagai tokoh inspiratif pribadi dilihat dari prestasi,dedikasi dan integritasnya. Adapun alasan saya mengagumi Beliau diantaranya:

1.Pemimpin Yang Humble dan Berintegritas

Pak John Rettob Bersama Bu Susi Puji Astuti. Dok:Alle
Pak John Rettob Bersama Bu Susi Puji Astuti. Dok:Alle
Coba teman-teman perhatikan dengan seksama gambar di atas. Apakah kalian mengenal sosok perempuan yang duduk makan bersama dengan Pak Johannes Rettob. Yah, dia adalah Ibu Susi Puji Astuti yang saat ini merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jika dipikir-pikir, jika seorang pejabat tinggi mengundang makan seseorang bahkan diundang ke rumahnya pasti orang tersebut bukan orang sembarangan. Lah memang Pak John Rettob, sapaan Beliau, merupakan sosok yang bukan sembarangan. Ia yang memikirkan bagaimana transportasi berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman di Kabupaten Mimika baik itu di daerah perkotaan maupun di daerah pedalaman sekalipun.

Lalu mengapa saya katakan bahwa Beliau orangnya humble, saya memperhatikannya ketika menjamu tamu di Dinas, siapapun yang mau bertemu entah itu pejabat teras atau masyarakat setempat sekalipun yang kadang berpakaian sederhana dan mengeluhkan hal-hal yang menurut sebagian orang sepele, tapi Pak John tetap menerimanya. Nah, kalau Bu Susi Pudji Astuti sendiri sudah tak diragukan lagi kiprahnya. Tak salah kalau saya mengatakan bahwa kedua sosok diatas memang pemimpin yang humble dan cerdas.

2. Kepala Keluarga Idaman

Pak John Rettob Bersama Keluarga. Dok:Alle
Pak John Rettob Bersama Keluarga. Dok:Alle
Menurut saya,  salah satu standar seseorang yang patut menjadi pimpinan di salah satu instansi adalah seseorang yang  bisa memimpin keluarganya dengan baik. Pak Johannes Rettob adalah sosok kepala keluarga yang bisa memimpin bahtera rumah tangganya sehingga tak pernah kedengaran tuh adalah berita gonjang-ganjing dalam keluarganya. Saya percaya bahwa peran keluarga tentunya punya pengaruh penting  sebagai pemberi motivasi dan pemberi dukungan yang  merupakan bagian dari faktor yang sangat mempengaruhi kesuksesan. Tanpa bantuan dan support keluarga, seseorang tak berarti apa-apa. Dan dalam keluargalah seseorang diuji kepemimpinannya. Kalau seseorang tak bisa memimpin beberapa orang saja dalam keluarganya, bagaimana bisa pimpin banyak orang

Kemesraan Pak Rettob Bersama Ibu Susi. Dok:Maria Veronika
Kemesraan Pak Rettob Bersama Ibu Susi. Dok:Maria Veronika
Nuansa kekeluargaan tak hanya terjadi di dalam rumah tangga Pak Rettob sendiri, tapi juga terjadi di DISHUBKOMINFO 2016. Saya masih ingat ketika Harhubnas tahun ini dimana Ibu Suzy Rettob  yang merupakan istri Pak Rettob turut sibuk  membantu panitia mempersiapkan acara dengan baik. Bawa segala perlengkapan makan dari kediaman pribadi dan mengatur tata letak dan desain acara Harhubnas. Belum lagi pada saat kami, staf Dinas Perhubungan Darat kala hendak mempersiapkan pengawalan Duta Vatikan ke  Timika dimana kala itu pagi-pagi kami harus ke Bandara Moses Kilangin untuk menyambut tokoh tersebut. Ibu Suzylah yang menyuruh staf Bandara mempersiapkan cemilan ringan bagi kami yang kala itu kalau boleh jujur, saya dan beberapa teman tidak sempat sarapan. Hal sekecil itulah tercermin bahwa kami tidak dianggap sebagai bawahan saja tapi dianggap sebagai keluarga.

Pak Johannes Rettob juga menyempatkan waktunya untuk teman-teman di Dishubkominfo untuk konsultasi terkait permasalahannya baik itu menyangkut pekerjaan maupun pribadi. Naluri kebapakannyalah yang membuat orang-orang betah bekerja sama dengannya.

3.Berjiwa Filantropis

Pak John Rettob dan Ibu Suzy seringkali terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Beberapa bulan lalu,  Beliau memberikan sumbangan bagi masyarakat di Ipaya. Bahkan beliau langsung menuju ke sana. Aksesibiltas dan jauhnya perjalanan tak menghalangi Beliau untuk melihat senyum bahagia langsung dari masyarakat Ipaya dimana beliau menjadi salah satu donatur dalam pembangunan Gereja katolik Stasi ST Theresia Ipaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun