Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memburu Pembungkus Buah

10 September 2013   07:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:07 4039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap membeli buah seperti apel, pir pasti ada pembungkus buah yang menyelimutinya. Biasanya terbuat dari styrofoam. Bisa dibayangkan berapa banyak pembungkus buah ini menjadi sampah.Perlu diwaspadai karena styrofoam ini banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti benzena, styrene yang akan bereaksi dengan bahan yang tersentuh dengannya apalagi bila digunakan untuk mengemas makanan. Styrofoam adalah sampah yang tidak bisa diuraikan oleh mikoorganisme di dalam udara dan tanah. Dan akan tetap tidak berubah sampai jutaan tahun. Kebayang kan, gimana akan menumpuknya bekas pembungkus buah ini kalau dibiarkan dibuang begitu saja. Bila dibakar justru akan menghasilkan gas karbondioksia dan karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi sistim pernafasan manusia. Belum ada  cara yang efektif bagaimana bisa mengolah sampah styrofoam ini. Kebetulan tidak tiap hari saya mengkonsumsi buah apel dan pir sehingga bungkus apel yang saya punya masih sedikit. Tapi saya penasaran supermarket besar seperti Giant, Hypermat sampah bungkus buah tersebut dikemanakan ya. Suatu hari saya memberanikan diri bertanya ke supervisor salah satu supermarket terkenal di kotaku untuk menanyakan bungkus buah itu dikemanakan. Ternyata kebanyakan dibuang dan saya memohon untuk meminta sampah bungkus buah tersebut daripada dibuang dan saya dijanjikan untuk diberi. Keesokan harinya dengan penuh semangat saya kembali ke supermarket tersebut dan sudah disiapkan oleh supervisor yang kemarin tetapi pada waktu akan saya ambil ternyata dihadang oleh supervisor lainnya dan tidak diijinkan untuk mengambil sampah tersebut. Kecewa banget, kemudian saya datangi penjual-penjual  buah di tepi jalan juga mereka tidak mengijinkan sampah mereka diambil oleh saya. Saya terus memburu sampah bungkus buah akhirnya saya dapatkan dari toko buah kecil, itu karena saya punya kenalan di sana walau saya harus membayar biaya tertentu. Perburuan selesai, nah, mulai deh otak ini berpikir , kalau sudah punya pembungkus buah sebanyak ini mau diapakan? Akhirnya saya buat beberapa rangkain bunga dari pembungkus buah ini dan tidak kalah menarik dari bunya dari plastik yang dijual di toko-toko.

Rangkaian bunga dari pembungkus buah dengan vas dari bambu dan hiasannya dari plastik kresek

13787721011366569869
13787721011366569869
Rangkaian bunga  warna putih dengan vas dari bambu

13787721862121657444
13787721862121657444
Paduan putih dan merah dengan vas dari dus bekas

13787722821962293292
13787722821962293292
Vas dari dus bekas sepatu dan bunga dari pembungkus buah

Oh, ya saya pernah membuat dari bungkus buah ini menjadi jepit rambut dan bros bentuk bunga , juga hiasan bentuk lingkaran di pintu untuk hiasan natal yang dipadukan dengan daun -daun asli .

Perburuan sampah kali ini bisa membuat sesuatu yang indah dari sampah, walau harus kecewa dengan penolakan-penolakan sebelumnya.Mudah-mudahan saja setiap orang lebih peduli dengan sampah terutama sampah yang tidak bisa terurai. Juga semua pihak yang punya sampah tertentu untuk tidak pelit untuk diberikan pada orang yang mau mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfat daripada dibuang begitu saja jadi sampah yang menumpuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun