Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Makna Gelar Juara Marcus/Kevin di Malaysia Masters 2019

21 Januari 2019   09:02 Diperbarui: 21 Januari 2019   10:44 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: medan.tribunnews.com

Apa yang paling sampean (Anda) suka dari pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo? Apakah karena 'hobi' mereka dalam meraih gelar yang menunjukkan betapa konsistennya mereka?

Apakah karena penampilan tengil mereka, utamanya Kevin selama pertandingan sehingga bisa membuat pertandingan bulutangkis yang terkadang flat menjadi lebih berwarna? Ataukah karena penampilan mereka yang cool, bening dan keren sehingga menyaksikan bulutangkis menjadi lebih segar?

Memang, ada banyak alasan untuk menyukai pasangan ganda putra Indonesia yang selama berbulan-bulan tidak tergoyahkan menduduki peringkat 1 dunia ini.

Namun, bagi saya, yang paling saya kagumi dari Marcus/Kevin adalah kemampuan mereka untuk bisa move on dengan cepat. Mereka seperti memiliki respons cepat untuk 'menyembuhkan diri' setelah terjatuh. Ya, Marcus dan Kevin adalah 'a very quick healer'.

Ekspresi Marcus Gideon setelah juara Malaysia Masters 2019/Foto: Twitter AntoAgustian
Ekspresi Marcus Gideon setelah juara Malaysia Masters 2019/Foto: Twitter AntoAgustian
Meski mendominasi sektor ganda putra dunia dalam dua tahun terakhir dengan raihan7 gelar BWF World Tour tahun 2017 dan 8 gelar BWf World Tour di tahun 2018 plus medali emas Asian Games, bukan berarti mereka tidak pernah merasakan kekalahan.

Sepanjang tahun 2018, pasangan yang dijuluki The Minnions ini juga mengalami beberapa kali kekalahan. Di antaranya di perempat final Malaysia Open dari ganda muda Tiongkong, He Jiting/Tan Qiang. Lalu di semifinal China Open dan final French Open, dua-duanya dari ganda muda Tiongkok lainnya, Han Chengkai/Zhou Haodong.

Dan di penghujung tahun 2018 lalu, Marcus/Kevin juga tidak tampil maksimal di putaran final BWF World Tour 2018 yang digelar di Tiongkok pada 12-16 Desember. Sempat menang di laga pertama penyisihan grup atas ganda Denmark, mereka lalu kalah dari ganda Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen di laga kedua.

Di turnamen tersebut, Marcus mengalami cedera pada bagian belakang lehernya. Tak mau ambil risiko, mereka lantas mundur tanpa memainkan pertandingan terakhir melawan Han Chengkai/Zhou Haodong.

Itu turnamen terakhir Marcus/Kevin di tahun 2018. Artinya, meski 'panen gelar', mereka tidak mampu menutup tahun dengan manis. Sebaliknya, tahun 2018 mereka tutup dengan kegagalan dan cedera.

Toh, itu cerita lama. Bahkan, bagi  Marcus/Kevin, cerita itu seolah sudah berlalu sangat lama. Mereka bak seperti tersandung kerikil lantas kembali berjalan tegak.

Nyatanya, Minggu tadi malam (20/1/2019), seolah tidak pernah mengalami kekalahan menyakitkan maupun cedera, Marcus/Kevin sudah berhasil meraih gelar di Malaysia Masters 2019.

Mereka langsung juara di turnamen perdana yang mereka ikuti di awal tahun 2019. Turnamen pertama setelah Marcus pulih dari cedera. Mereka memang 'bisa sembuh' dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun