Mohon tunggu...
A Guss
A Guss Mohon Tunggu... -

Hanya mahluk yang mencoba merangkai kata, menjalin kalimat hingga paragraf dan menuliskannya agar apa yang pernah terlintas dalam pikiran terekam dan dapat dibaca ulang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lirih

23 April 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

menyisir dipinggiran jalan nasib
sebuah kegundahan berlabuh dalam cemas
ketika hilang menampakkan kedukaan
dan keberlimpahan menghilangkan makna
jalan yang dilalui kian memeluk sepi
hijau yang merangkai makin meranggas
dan semua berlalu bersama panah waktu
menembus misteri masa depan
meninggalkan rahim
dalam kegamangan

jendela itu tertutup pelan
menjauh dan memberi jarak
sampai keindahan di seberang tersamarkan
jarang lagi ditengok
bahkan untuk sekedar mengenang

masih terngiang hingga kini, suara riuh dipusat jiwa yang terabaikan
berdengung lama dalam telinga jaman dan mencoba berontak
hingga terpaut masa yang jauh dan ia hilang dalam pengasingan
tak lagi keras, hanya lirih
seperti bergumam saja

(guss.wordpress.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun