Mohon tunggu...
Sosbud

Menuju Indonesia Emas 2045

18 Agustus 2017   00:37 Diperbarui: 18 Agustus 2017   00:45 9411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi milenium dan generasi transisi. Di tangan generasi inilah, "Indonesia Emas 2045" akan digenggam. Antara menjadi suatu wujud nyata atau hanya tinggal angan belaka. Tidaklah mungkin kita, Bangsa Indonesia, menginginkan cita-cita tersebut kelak hanya tertinggal sebagai sebuah kenangan. Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya pemerintah saat ini untuk merealisasikan harapan tersebut. Dibalik pembangunan berkelanjutan yang berhasil, harus ada pemimpin serta masyarakat yang terdidik, baik secara intelektual maupun perilaku.

Namun sangat disayangkan, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mencicipi pendidikan yang layak. Berdasarkan fakta:                     

  • Data UNICEF tahun 2016 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
  • Rektor Institut Teknologi Surabaya, Triyogi Yuwono menyatakan jumlah partisipasi kasar penduduk yang mengenyam pendidikan strata 1 baru 20 persen, alias mencakup 6 juta orang.
  • Tahun 2005 persentase penduduk tuna aksara di Indonesia mencapai 9,55% atau sekitar 14,9 juta orang, angka tersebut menurun tahun 2015 menjadi 3,43% atau sekitar 5,6 juta orang.
  • Februari 2017, tingkat pengangguran terbuka di kota sebesar 6,50%, sedangkan tingkat pengangguran terbuka di pedesaan hanya sebesar 4,00%.

Miris rasanya ketika mengetahui kebenaran yang ada, di saat segelintir orang sudah merasakan pendidikan tingkat lanjut, masih ada masyarakat yang buta huruf dan angka. Bagaimana mungkin membangun sebuah negara maju hanya dengan sebagian rakyatnya? Lalu bagaimana mewujudkan Indonesia Emas 2045 di tengah kesenjangan ini?

Langkah awal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan, akan lahir sumber daya manusia yang cerdas dalam berpikir dan berperilaku. Pendidikan diperoleh dari apa yang kita baca dan lihat. Slogan yang berbunyi "buku adalah jendela ilmu" sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Melalui buku, kita diantar menuju lautan ilmu yang begitu luas. Untuk mengarungi lautan ilmu itu, kita harus bisa membaca. Dengan membaca, kita bisa menjadi manusia yang cerdas dalam berpikir dan bertindak. Lalu sebagai kaum yang terdidik, kita harus mampu berbagi semua ilmu yang kita miliki kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Membagi kekayaan ilmu yang kita miliki tidak akan membuat kita menjadi miskin ilmu, tetapi membuat kita semakin berkembang dan bermanfaat untuk orang di sekitar kita. Jika terus disalurkan, kelak pengetahuan itu akan berakar dalam jiwa Bangsa Indonesia.

Dengan berbekal minat baca, generasi transisi dan milenium diharapkan menjadi generasi terdidik dan maju.  Sebagai kaum muda yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan kelak, haruslah kita membekali diri sebanyak-banyaknya dengan ilmu pengetahuan dan sikap yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Mulailah membaca, menabung ilmu sebagai bekal masa depan kita dan bangsa ini. Dimulai dari kita, untuk sekitar, menuju Indonesia Emas 2045!

Sumber:

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun