Hai Kawanku...
Saat kita duduk di sini, kau tunjukkan indahnya mawar merah
Yang di import dari luar, dibawah megahnya rumah mewah yang bergaya minimalis...
Lalu kau sebut kembang liar di pinggiran jalan itu...
Mereka berderet di luar trotoar...terpanggang pancaran matahari dan debu debu membalut kelopaknya...
Kembang liar selalu berdoa kapan awan hujan datang,
Kadang datang tuan kong lim tapi hanya meludah, lalu pergi begitu saja..
Kembang liar kadang gundah,lantaran di anggap sampah dan merusak pemandangan kota,
Berbagai macam sumpah serapah melekat di tangkai daunnya
Dan bermacam bentuk cibiran terperangkap pada kelopaknya
Bila malam menjelang kembang liar jadi pesakitan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!