Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sisa-sisa Harapan

26 Agustus 2017   16:02 Diperbarui: 26 Agustus 2017   16:12 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Adakah satu saja harapan yang bisa membuat mereka percaya kepadamu? Istriku...Aku...anak anakku...mengaku rakyatmu...karena terlahir di sini...bumi yang ku pijak...ku jamah...dan ku hargai sepenuh jiwaku.

 ------

Adakah satu saja harapan yang bisa membuat mereka bangga kepadamu? Bapakku...ibuku...kakakku...adikku.. Mengaku rakyatmu...karena terlahir di sini...sebagiannya di negeri orang...hanya sekedar mencari kehidupan...tapi mereka menghargai tanah negeri.

Adakah satu saja harapan yang bisa membuat mereka bangga kepadamu? Kakekku...nenekku...pamanku...bibiku mengaku rakyatmu...karena terlahir di sini...yang menjadi nelayan...yang menjadi petani...yang berjualan dipasar...yang menjadi tukang ojek...yang menjadi kuli bangunan...yang menjadi tukang becak...yang menjadi guru...yang menjadi polisi...yang menjadi kyai...yang menjadi buruh pabrik...dan sebagiannya di negeri orang sebagai pembantu...mereka mengaku sebagai rakyatmu...

Mereka tetap menghargai tanah negeri.

 ------

Adakah satu saja harapan yang membuat mereka bangga kepadamu.? Tetangga tetanggaku..tetangga warga kampungku...warga kecamatanku. Warga Kabupatenku...yang di jalanan. Dipasar pasar...diterminal terminal..di angkot...diandong...di warung kopi...dibalai desa...didermaga...dikebun binatang...ditunjungan...dimall...di bandara... diswalayan...mereka mengaku rakyatmu...mereka selalu menghargai tanah negeri.

Adakah satu saja harapan yang membuat mereka bangga kepadamu? Mereka mengaku rakyatmu...saudara saudaraku...yang menjadi pemulung...yang kelaparan...yang tergusur...yang dipenjara...yang terampas tanahnya.. Yang terkena musibah...mereka masih menghargai tanah negeri.

Adakah satu saja harapan...untuk menunjukkan kepadanya bahwa tidak ada lagi korupsi...tidak ada lagi kongkalikong hukum...tidak ada lagi perampasan hak...tak ada lagi cukong nakal...tidak ada lagi kaum kapitalis.

Adakah satu saja harapan yang tersisa....bila memang sudah tak ada lagi harapan yang lain...seperti harapan burung burung akan hujan di tanah gurun...seperti musim hujan di akhir kemarau panjang...kerinduan mereka adalah satu harapan yang tersisa...kebanggaan mereka adalah tumpah darah indonesia.

Rasull abidin, 28 Des 2011

Utara masalembo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun