Dia tidak di sini pagi ini, padahal semalam tidur bersamaku di tempat yang sama. Aku ingat ketika ia memintaku untuk menyanyikan sebuah lagu sebelum tidur. Maka saat itu aku membawakan lagu Ed Sheeran -- Perfect meski dengan suara pas-pasan. Akhirnya ia terlelap, memancarkan kecantikan luar biasa yang tidak bisa kutemukan dalam diri perempuan manapun.
Aku mengecup keningnya, kemudian membaringkan diri dengan menatap wajahnya. Sampai aku ikut tertidur dan begitu sadar ia tidak lagi ada di sini.
Langkah kaki pada jam 7 pagi itu membawaku ke dapur. Meja makan ditata rapi meski tidak ada hidangan di atasnya. Kali ini mungkin ia lupa membuatkan roti selai kacang dan semangkuk sereal kesukaanku yang biasa dibuat setiap pagi. Tidak masalah, aku bisa melakukannya sendiri.
Ketika sedang asyik menikmati sarapan yang ala kadarnya, ponsel yang sebelumnya kugunakan untuk menonton video cover musik di YouTube, kini berdering dengan memunculkan sebuah nama di sana. Aku pikir itu dia, tapi ternyata hanya rekan kerja.
"Natra, udah bangun, kan?" kata suara di sebrang telepon.
"Iya, kenapa, Ndre?"
"Kirim tulisan sebelum jam 12, ya. Ditunggu si bos ini."
"Hah? Deadline bukannya besok?" tanyaku terkejut sambil mengingat tanggal.
"Memang besok. Tapi karena ada beberapa tulisan yang nggak bisa dipublish hari ini, makanya tulisan lo harus masuk sekarang."
"Ndre, ini hari Minggu, lho. Gue pengin nyantai." Aku memohon.
"Gue juga penginnya gitu, Nat. Tapi mau gimana lagi, namanya juga kerjaan. Udah ya bye. Jangan telat."