Oleh:
Nur Kardina Massijaya, Neneng Gina S., Fitrika Fridanova, Regina Nur Arifah, Fauziah Ramadhani, Resa Dwi Larasati, Ravizha Marshella
Di tengah hiruk pikuk sorotan media terhadap fluktuasi harga BBM dan hebohnya penangkapan mafia migas beberapa pekan lalu, PT Pertamina sebagai ujung tombak suplai dan distribusi BBM subsidi 2015 tetap mempertahankan performa kinerja internalnya dengan sangat baik, terbukti dengan diraihnya penghargaan Best Companies to Work For in Asia 2014. Penghargaan tersebut diberikan oleh HR Asia, dimana pada kontes ini terdapat lebih dari 1000 perusahaan yang ikut berpartisipasi dan hanya 13 perusahaan yang berhak mendapatkan penghargaan. Selain penghargaan tersebut, KOMET Pertamina juga mendapatkan banyak penghargaan pada acara Indonesian MAKE Study Award, yaitu acara penghargaan bergengsi di kalangan organisasi berbasis pengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia.
PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang memegang teguh pendirian akan pentingnya mengelola pengetahuan internal. Pertamina yang memiliki visi “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia” perlu mengelola seluruh aset pengetahuan yang dimiliki agar dapat melakukan berbagai program terobosan yang mendukung visi Pertamina untuk terus aktif melakukan perbaikan dan mengejar perkembangan teknologi global serta selalu ramah lingkungan.
Adapun dalam menjaga performa kinerja perusahaannya, Pertamina berpedoman pada empat pilar Quality Management, yaitu Continuous Improvement Program (CIP), Standardization Management (SM), Knowledge Management (KOMET), dan Quality Management Assessment (QMA).
Manajemen pengetahuan sangat penting pengimplementasiannya dalam memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreativitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya. PT Pertamina sendiri membangun manajemen pengetahuan yang disebut dengan KOMET (Knowledge Management Pertamina) untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan.Knowledge Management Pertamina (KOMET) telah diluncurkan pada November 2008 untuk melestarikan aset perusahaan berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman operasional yang dimiliki individual para pimpinan dan pekerja. Pertamina memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar bisa dipergunakan untuk mendukung berbagai program terobosan yang terus dilakukan Pertamina.
Knowledge Management Pertamina (KOMET) merupakan suatu proses sistematis pengelolaan pengetahuan yang meliputi: menciptakan, menangkap, mendokumentasikan, menyebarkan, dan memperbaharuinya. Budaya berbagi pengetahuan didukung oleh manajemen puncak PT Pertamina melalui penetapan dalam komitmen manajemen sesuai dengan kebijakan knowledge management Pertamina dan RUPS. Kehadiran KOMET secara spesifik dipicu oleh beberapa perubahan yang berpengaruh secara langsung terhadap bisnis Pertamina, diantaranya dengan berlakunya UU No.22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, yang secara langsung berimplikasi pada munculnya pesaing-pesaing baru di bisnis ritel dan distribusi migas untuk industri, adanya badan regulator baru yang independen, tekanan dari shareholder “pemerintah” untuk kinerja yang baik di mana keuntungan untuk bisnis yang lebih transparan dan profesional, serta perubahan kebijakan subsidi. Dengan adanya perubahan tersebut membuat Pertamina perlu lebih giat lagi mengembangkan pengetahuannya.
Forum KOMET dilaksanakan untuk mendukung implementasi budaya berbagi pengetahuan. Para manajemen puncak selaku role model turut mendukung sebagai narasumber. Menurut SVP Eksplorasi Direktorat Hulu Pertamina, forum KOMET merupakan forum yang sangat baik dan sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, menurutnya dalam forum ini para pekerja akan menjadi lebih ahli dan tidak melakukan kesalahan dalam mengambil sebuah tindakan dalam melakukan pekerjaannya dikemudian hari.Forum KOMET di PT Pertamina EP berjalan semakin baik dan meningkat, karena KOMET salah satu program dalam menyelenggarakan CIP dan lainnya, dimana dalam CIP tersebut dapat melihat improvement para pekerja PT Pertamina EP untuk kemajuan perusahaan.
Setiap Person in Charge/PIC KOMET di seluruh unit operasi/ bisnis/ region dan anak perusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas berbagi pengetahuan tersebut. Para manajemen puncak selaku role model turut mendukung sebagai narasumber. Forum KOMET ini merupakan sebuah proses berulang yang diawali dari penciptaan aset pengetahuan, knowledge sharing, upload dan pemanfaatan portal KOMET, assessment, dan diakhiri oleh tindak lanjut assesment. Pertamina berhasil menciptakan sistem pengelolaan program inovasi dan improvement perusahaan melalui kegiatan Continuous Improvement Program (CIP).
KOMET memfasilitasi kegiatan sharing melalui knowledge sharing yang dilakukan baik secara online dan offline. Strategi kunci dari knowledge sharing ini adalah budaya “PaksaRela” yang artinya setiap divisi dipaksa melakukan sharing sehingga nantinya menjadi kebutuhan dan akhirnya melakukan dengan sukarela karena telah merasakan manfaatnnya. Aktivitas KOMET secara offline dilakukan melalui forum dan media dalam bentuk roundtable, expert forum, workshop, internal meeting, dan expert panel. Sedangkan aktivitas KOMET secara online dilakukan melalui community of practice, knowledge center, ask the expert, dan webinar.
Dengan berbagai penerapan yang dilakukan Pertamina dalam menerapkan KM, Pertamina berhasil menjadi salah satu perusahaan terbaik di dunia. Knowledge Mnagement dianggap sangat penting di Pertamina sampai adanya kebijakan Knowledge Management Pertamina agar segala kegiatannya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI