[caption id="attachment_130310" align="aligncenter" width="300" caption="Kue Sengkulun (gambar diambil dari lembagakebudayaanbetawi.com)"] [/caption] Meskipun bukan orang Betawi, tapi karena sejak lahir dan sampai sekarang tinggal di Jakarta, hmmmm jadi tidak salah dunk Betawi menjadi bagian dari sejarah hidup saya,. betawi memang kaya akan kulinernya, ada beberapa makanan khas Betawi yang ketika dulu kecil sudah tidak ada atau langka ditemukan, dan didalam tulisan ini saya sengaja mengangkat kuliner Betawi sebagai oengingat kembali bagi poara kompasioner yang kangen dengan kuliner ini. Siapa tahu diantara pembaca masih mempunyai resep leluhur atau kuliner lainnya yang karena keterbatasan wawasan saya perihal kuliner Betawi. Jadi kalau mau menambahan tulisan saya, monggo dipersilakan. Ketika zaman zamannya SMA dulu saya pernah mencicipi makanan Betawi, yang namanya Sengkulun, kebetulan kurang dari lima puluh meter dari rumahku ada orang Betawi yang membuka warung. (warungnya mirip punyanya Mak Yak di felem si Doel anak sekolahan), nah di warung tersebut biasanya banyak sekali makanan khas traditional seperti ketan tetel, lopis, nasi uduk dan nasi ulam yang dibungkus pakai daun pisang, kue abug, jongkong dan lain sebagainya. dan diantara makanan yang dijual tersebut ada kue sengkulun. heheheh pasti baru dengar namanya sekarang Sepintas sengkulun ini rasanya mirip kue keranjang, yang berbeda hanyalah permukaannya yang berbintil kasar, teksturnya lunak, kenyal, dan lembut. karena terbuat dari tepung ketan dan warna coklatnya menggunakan gula merah yang sekaligus sebagai pemanis selain memakai gula pasir juga. Sedangkan yang membuatnya terasa gurih, tak lain santan kental. dan proses pemasakannya di kukus dan umumnya dimakan dengan mencocolnya pada kelapa parut. Sayangnya Sengkulun ini sekarang sudah sangat jarang ditemukan di pasaran, penyebabnya bisa beragam, mulai dari sulitnya mencari bahan baku atau kurang disukainya makanan ini sehingga menjadi tergerus oleh jaman dan tidak ada yang mempopulerkannya lagi, atau bisa juga karena makanan ini dianggap kampungan. Hmmmm padahal jujur loh makanan ini uenaknya ruar biasa. Puji Syukur Alhamdulilah ternyata makanan ini masih saya dapatkan di Pasar Paseban, itupun tanpa sengaja si mbak penjualnya aku dapati ketika melewati salah satu lorong dipasar tersebut sedang duduk, aku  pikir tadinya mbok jamu ternyata penjual makanan betawi gendongan...akhirnya kesampaian juga makan kue sengkulun...hm mmmm yummy. Inilah resep pembuatan kue sengkulun yang saya dapatkan dari lembagabudayabetawi.com Bahan Bahannya : -         Tepung Ketan yang baru -         Sagu sebagian -         Kelapa setengah tua -         Garam -         Gula merah dan daun pandan Cara membuatnya : -         Tepung ketan dan sagu dicampurkan gula dimasak bersama daun pandan . -         Setelah gula dingin dicampurkan dengan tepung tersebut, -          Lalu diaduk aduk sampai adonan menjadi satu atau encer, -         Masukan kedalam loyang persegi empat yang telah lebih dahulu dipoles dengan minya. -        Kukus sampai matang kemudian diangkat dan didinginkan , -        Potong potong menurut selera. Gambar dibawah ini adalah beberapa kuliner khas betawi yang bikin ngangenin sampai sekarang, untungnya beberapa diantara kuliner ini masih bisa didapatkan, hanya satu yang paling sulit yaitu sengkulun, [caption id="attachment_130243" align="aligncenter" width="300" caption="Ketan tetel kadang masih ada ditempat orang kawinan"][/caption] [caption id="attachment_130244" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi uduk yang dipincuk daun pisang, pernah lihat di manggarai masih ada yang jual model seperti ini"][/caption] [caption id="attachment_130245" align="aligncenter" width="300" caption="nasi ulam (kadang masih nemu juga tetapi jarang sekali)"][/caption] [caption id="attachment_130246" align="aligncenter" width="300" caption="Kue Geplak (kalau hari minggu pagi biasanya ada pengajian di jalan kramat raya, nah disinilah kue geplak dijual di pasar kaget)"][/caption] [caption id="attachment_130252" align="aligncenter" width="300" caption="Sagu rangi, masih suka lewat didepan rumah pagi pagi, biasanya si Abang suka nawarin heheheheh"][/caption] Bahan  diambil dari berbagai sumber