Mohon tunggu...
Rudy Hilkya
Rudy Hilkya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Mengisi secara rutin Blog Guru Fisika Fisikarudy Blognya Guru, juga Blog Rudy Hilkya konyol, norak, udik, kampungan, seabrek sebutan untuk orang marginal, ngga suka melawak, tapi orang lain yang mendengarnya (mungkin akan) tertawa, memberikan deskripsi pandangan mata yang terhalang bulmat di sekelilingnya. Motto : tulisan saya hanyalah sampah dan penghargaan yang didapatnya bisa jadi hanya kebetulan. Kalo ngga menulis cuma omong doang ngga berguna !\r\nberkiprah di SMAN-2 Palangka Raya, menamatkan S1 Universitas Palangka Raya 1999 jurusan Pendidikan Fisika, menuntaskan Magister Manajemen Pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat 2012

Selanjutnya

Tutup

Humor

Anjing Impor Vs Anjing Kampung(an)

2 Juni 2013   10:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:39 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sore-sore sebelum memulai aktivitas penjadi pebulu (tangkis), saya tengah mempersiapkan diri dengan raket dan satelkuk. Tiada beberapa jenak terdengar aungan panjang dan berikutnya adalah gonggongan histeris dari lima komplotan Mama di halaman rumah saya. Saya serta merta telengas, bergerak kilat dengan kecepatan tinggi menuju pintu rumah sambil mengintip dari jendela (membuka pintu dan mengintip?~dua tindakan yang sama anehnya sama mubazirnya!)

Saya melihat seorang gadis muda bercelana pendek jeans agak belel, saya bukan tertarik melihat kemulusannya atau jenjang kakinya seperti Yoona SNSD tapi saya terperangah dengan hebohnya kelima anggota Komplotan Mama yang berdiri bulu punuknya sambil maju mundur menggonggong menebar aroma provokasi dan ancaman pada seekor anjing pudel berpita dua warna merah muda bak gadis desa, sementara cewe penghela tali kekang yang merupakan majikan pudel berkepang dua ini sudah tidak mampu mengendalikan tali komando pudel, yang saat itu tersulut emosinya juga menebar ancaman dan agitasi kepada Geng Mama ini.

Saya yang sedang handukan dan barusan mencelat dari kamar mandi hanya bisa memegang dada dan menghela nafas berat dan panjang sambil bersuara "Hush Hus Hush Hush", baru setelah itu si gadis muda yang sejak semula petantang-petenteng depan pagar gerbang saya seraya ber-SMS ria entah dengan siapa, segera berlalu sambil mengajak Anjing Blasternya menjauh, tapi rupanya Geng Mama tidak semudah itu melepaskan korbannya.
Bahkan mereka sudah bersiap mengambil strategi serangan frontal, mengeroyok dari segala penjuru sambil memperlihatkan senjata utamanya, taring putih panjang,  yang setiap hari diasah dengan menggigit kaki kursi, batang pohon, hingga batang besi untuk tetap memperoleh kehandalan dengan senjata yang dibanggakan mereka selain koordinasi dan kerjasama yang semakin profesional dari Geng Mama.

Sesaat setelah cewe berkaki jenjang bercelana pendek belel hanya tampak bagian belakang menjauh sambil menyeringai (untungnya saya tidak melihat dia melemparkan jari tengahnya, karena hampir saja ia kehilangan kecantikan alami sebagai bule jika demikian), saya menganalisa apa saja yang dikatakan anjing pudel berkepang dua tadi kepada Geng Mama, dalam gukgukguk-nya dan auuooww-nya

Pudel berkepang dua (PKD) :
"Hey kalian yang tidak pernah ke salon dan makan bangku sekolahan, ngapain liat-liat gue yang cantik dan bohay ini, engga level elo"

Geng Mama (GM) :
"Apa ente liat-liat, sudah pendatang baru, belum lapor RT, sudah belagu. Ngatain kita macam-macam. Kami keroyok baru nyaho Lo!"

PKD :
"Hah, main keroyok? Coba satu lawan satu! Gua ladenin! Biar body gua ngga semok dan kecil, tapi gua lebih aerodinamis dan modis. Lihat baju gua, berbulu kayak jumbai vintage dibandingkan dengan elu cuma pake sarung dekil mandi pun kayaknya nihil!"

GM :
"Sendirian, solo, satu lawan satu, Gak main mamen, enakan keroyokan selain efektif juga gotong-royong itu adalah tradisi leluhur kami empunya negeri. Berbeda-beda seragam, ada yang pake sarung tanpa pici atau warna baju, dekil karena mandi pun nihil .. Ngga masalah buat kami. Bukan kaya elu, barusan datang dari imporan, statuta ngga jelas, sertifikat kelahiran paling buatan rentalan, sudah belagu macamp-macam !"

Tanpa memberikan kesempatan kepada PKD untuk membalas argumen dalam warna gonggongan,

GM :

"Elu perlu tau ya, tanah ini wilayah kami, kami lahir dan besar di sini, biar ngga punya katepe tapi kami asli, genuin, Sebelum elo ada dan lewat depan hidung kami, kami sudah lama beroperasi di sini. Siapa lo, datang-datang langsung nantang, ngatain kami dekil. Emangnya lo bisa mandi sendiri, berani jalan sendiri lo ke sini. Belagu banget lo, ayo men kita cabut si kepang jarang!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun