Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kebaya, Akulturasi Budaya Dunia dalam Busana Budaya Indonesia

19 Oktober 2019   11:24 Diperbarui: 16 April 2021   11:41 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model kebaya yang dimodifikasi sehingga terkesan lebih modis. | sumber: instagram/Wisni Indarto

Belakangan ini Kebaya seperti menemukan momen kebangkitan. Setelah lama keberadaanya digerus busana bergaya barat, dan terpinggirkan oleh gaya busana Islami.

Kebaya kini terlihat kembali menarik minat sebagian wanita Indonesia. Kebaya sedang bersiap untuk keluar dari "kungkungan budayanya" yakni Resepsi pernikahan, wisuda dan acara-acara berbau tradisi adat.

Tak kurang dari berbagai acara kenegaraan kini mewajiban para undangannya untuk memakai busana tradisional milik bangsa ini. 

Tentunya kita semua masih ingat beberapa tahun belakangan ini upacara 17 Agustus-an di Istana dan di berbagai instansi mewajibkan pemakaian busana nasional, dan hampir seluruh wanita yang hadir menggunakan busana kebaya ini, dengan berbagai style.

Bahkan di beberapa kantor Pemerintahan ada hari tertentu yang mewajibkan karyawatinya memakai kebaya. Momen ini menjadi semacam aktualisasi kebaya dengan berbagai padu padannya. 

Tak melulu berbusana kebaya yang kaku, kain sebagai bawahan dan kebaya sebagai atasan. Ada yang memakai celana panjang sebagai bawahannya, bahkan tak jarang mini skirt dipakai sebagai padanannya.

Tak perlu selop, atau sepatu high heel sebagai alas kakinya, sneaker pun dipadukan dengan kebaya. Seperti yang pernah dilakukan oleh First Lady Indonesia, Iriana Jokowi Widodo dalam satu kesempatan.

Kesan kebaya sebagai pakaian yang ribet, terlihat kudet, sekarang sudah mulai ditinggalkan. Padu padan kekinian membuat kebaya mulai membuat hasrat para milenial wanita untuk mengenakan busana tradisional Indonesia ini.

Tak ada yang salah, karena pada dasarnya busana kebaya adalah bagian dari sebuah budaya yang akan terus dan harus berkembang serta berubah seiring zaman. Jika tak mau ditinggalkan, adaptasi dengan batasan-batasan tertentu.

Kebaya sebagai budaya berbusana tradisional Indonesia juga merupakan sebuah proses akulturisasi dari berbagai budaya berbusana dari berbagai wilayah di dunia, menjadi budaya khas Indonesia.

Apabila kita telusuri sejarah kebaya tak bisa dipisahkan dari negara Arab, Portugis dan China. Kata "Kebaya" berasal dari bahasa Arab "Abaya", yang artinya kuramg lebih bahan pakaian untuk menutupi aurat/tubuh. Ketika diserap menjadi bahasa Melayu keluarlah kata kebaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun