Mohon tunggu...
Fauzi Yusupandi
Fauzi Yusupandi Mohon Tunggu... -

Menulis dan membaca adalah kesukaan ku saat ini

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Masa Depan Energi Panas Bumi

17 Agustus 2017   22:29 Diperbarui: 17 Agustus 2017   22:34 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Kebutuhan energi nasional semakin hari semakin meningkat karena meningkatnya jumlah penduduk dan pesatnya pertumbuhan industri. Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil menjadi permasalahan utama dalam hal penyediaan energi sehingga perlu untuk mencari sumber energi alternatif dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional. Energi alternatif yang memiliki potensi sangat besar adalah energi panas bumi (geothermal energi). Energi panas bumi merupakan energi panas yang tersimpan di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Pangeran Piero Ginori Conti melakukan eksperimen pertamanya pada tahun 1904 di Italia untuk menghasilkan listrik dari generator panas bumi dan hasilnya adalah empat buah lampu listrik berhasil dinyalakan. 

Sehingga pada tahun 1911, pembangkit listrik tenaga panas bumi komersial pertama di dunia didirikan di Italia. Kesuksesan Italia dalam mendirikan pembangkit listrik tenaga panas bumi diikuti oleh beberapa negara, diantaranya Islandia (1930), Selandia Baru (1958), dan Amerika Serikat (1962). Selain itu, panas bumi tidak hanya digunakan sebagai pembangkit listrik tetapi juga dimanfaatkan di sektor non-listrik seperti pemanas ruangan, pengeringan hasil produk pertanian, pengeringan kayu, dll. Di Indonesia pada tahun 1918, pencarian sumber panas bumi pertama kali dilakukan di daerah Kamojang. Karena meletusnya perang dunia ke-2 dan perang kemerdekaan, kegiatan eksplorasi panas bumi dihentikan. Kegiatan eksplorasi dilanjutkan kembali pada tahun 1972 dan berdasarkan hasil survey, ditemukan ada 276 titik potensi sumber panas bumi di Indonesia yang disajikan dalam Tabel 1 dibawah ini :

                                                                             Tabel 1. Potensi panas bumi di Indonesia per provinsi

Sumber : Dirjen EBTKE, KESDM, 2011 dalam Andiesta, dkk, 2014

Menurut laporan WWF pada tahun 2012 menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia yakni sekitar 29 Giga Watt yang berarti sekitar 40% potensi energi panas bumi ada di Indnoesia. Namun potensi panas bumi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal yang artinya baru sekitar1,2 Giga Watt atau baru 4,2% energi panas bumi yang terpasang. Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 02 Tahun 2010, Pemerintah mencanangkan untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik baru yang didominasi oleh tenaga panas bumi.

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

            Sumber panas bumi yang berkembang sampai saat ini ada 4 jenis yaitu Geopressured, Hydrothermal, Petrothermaldan Magma Energyyang perbedaannya terletak pada kedalaman reservoir-nya. Sumber panas bumi di Indonesia pada umumnya merupakan jenis Hydrothermal yang memiliki temperatur fluidanya >225oC dengan tekanan 8-20 bar dan kedalaman 2000-3000 meter tergantung kualitas reservoir-nya. Perpindahan panas jenis ini terjadi secara konduksi (melalui batuan) dan konveksi (adanya kontak air dengan sumber panas). Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) mempunyai prinsip kerja yang sama dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hanya pada PLTU sumber energinya berasal dari uap yang dipanaskan oleh boiler sedangkan pada PLTP sumber energinya berasal dari uap yang dipanaskan oleh reservoir. Sumber panas hidrotermal memiliki dua sub tipe yaitu hidrotermal dominasi uap dan hidrotermal dominasi cairan, oleh karena itu terdapat beberapa sistem pembangkit untuk memaksimalkan dua sub tipe tersebut.

  • Dry Steam System

Hidrotermal yang didominasi oleh uap sangat cocok menggunakan sistem ini karena jenis fluidanya sudah berupa uap air dan minim pengotor. Tapi kondisi sumber panas ini jarang ditemui di lapangan. Untuk instalasi dan biaya per kWh-nya cenderung lebih murah daripada sumber panas yang didominasi cairan. Skema prinsip kerja pembangkit untuk sumber panas jenis ini dijelaskan pada gambar 1.

 

2-2-jpg-5995b5184d6be9333b3d9362.jpg
2-2-jpg-5995b5184d6be9333b3d9362.jpg
                                                                            Gambar 1. Skema PLTP Dry Steam System (Nenny, ITB)

Siklus untuk sumber panas yang didominasi uap terlihat sederhana, dimana uap air langsung dialirkan ke turbin untuk merubah energi panas menjadi mekanik dan akhirnya dirubah lagi menjadi energi listrik di generator. Setelah itu, uap dari turbin akan dikondensasikan di kondensor menggunakan air dari cooling tower. Lalu uap yang sudah terkondensasi diinjeksikan ke dalam reservoir untuk menghasilkan uap air lagi.

  • Single and Double Flash System
  • Untuk sumber panas yang didominasi cairan lebih banyak menggunakan sistem ini. Kondisi tersebut yang umumnya terjadi di dunia termasuk Indonesia yang menggunakan PLTP jenis Single Flash System. Siklus PLTP jenis ini akan dijelaskan pada gambar 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun