Mohon tunggu...
Evert Sandye Taasiringan
Evert Sandye Taasiringan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Simple

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Kebudayaan terhadap Perilaku Masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud

15 Maret 2012   07:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 4283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13317966401154584298

MAKALAH INI DI AJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK KELULUSAN

UJIAN AKHIR SEMESTER BAHASA INDONESIA

Kelompok ( )

Manajemen D

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

SERPONG

2011

HALAMAN PENYETUJUAN

Laporan tugas akhir tentang “PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD” oleh Kelompok ini telah di setujui untuk di ajukan dalam Ujian Akhir Sekolah Universitas Multimedia Nusantara.

Oleh:

Dosen Pembimbing I

Pak Bala

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur,

Tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa Saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

D.Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

A.Objek Penelitian

1.Sejarah

2.Organisasi

3.Budaya

B.Metode Pengumpulan Data

C.Analisis Data

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A.Analisis Permasalahan

BABV SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Melonguanne

Kabupaten Kepulauan Talaud dikenal dengan berbagai macam budaya salah satunya adalah Mane’e yaitu budaya menangkap ikan dengan janur kelapa oleh para masyarakat setempat dengan menggunakan bahasa mantra atau bahasa nenek moyang Talaud yang dilakukan setahun sekali

B.Rumusan Masalah

Bagaimana Tingkat pemberdayaan Budaya Di Kabupaten Kepulauan Talaud

·Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan dasar Masyarakat?

·Bagaimana Tingkat kesadaran Masyarakat terhadap budaya yang dimiliki?

·Bagaimana tingkat partisipasi Masyarakat dalam kegiatan menjaga kebuayaan daerah?

C.Tujuan

Mengungkapkan karakter tokoh yang ditampilkan pengarang sehingga di gemari pembaca

D.Sistematika penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Penelitian Pendapat

Studi Pustaka Dalam metode ini penulis meneliti cara masyarakat dalam mengembangkan budaya yang ada.

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Budaya

Arif Wibowo: Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan memperlancar pembangunan masyarakat tentang budaya yang dapat mengembangkan sikap bijaksana dalam menghargai serta menilai budaya dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan itu sendiri.

Dasar Pemikiran

Budayaadalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budayaterbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuksistemagamadanpolitik, adat istiadat,bahasa,pakaian,bangunan, dan karyaseni,bahasa.

Budaya merupakan pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Unsur –Unsur

§alat-alat teknologi

§sistem ekonomi

§keluarga

§kekuasaan politik

§sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

§alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

Wujud Dan Komponen Budaya

Wujud

§Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

§Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

§Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen

§Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

§Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

§Lembaga social Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier

§Sistem kepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

§Estetika Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

§Bahasa Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

Hubungan Antara Unsur-unsur Kebudayaan

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

§alat-alat produktif

§senjata

§wadah

§alat-alat menyalakan api

§makanan

§pakaian

§tempat berlindung dan perumahan

§alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian

§Berburu dan meramu

§Beternak

§Bercocok tanam di ladang dan Menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.

Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

BAB III METODE PENELITIAN

D.Objek Penelitian

1.Sejarah Singkat Kabupaten Kepulauan Talaud

Konon pada zaman dahulu kala, di wilayah bibir pasific ada satu gugusan kepulauan sejak zaman sebelum masehi telah mengalami masa kejayaan atau keemasan dimana ketika itu walaupun sistem perdagangan masih bersifat barter atau apapun sebutannya tetapi wilayah itu sudah makmur kehidupan masyarakatnya, hingga pada zaman kerajaan Majapahit wilayah ini merupakan bagian dari kerajaan Majapahit yang bernama Udamakatraya.

Kepulauan tersebut dalam sebutan lamanya adalah Maleon (Karakelang), Sinduane (Salibabu), Tamarongge (Kabaruan), Batunampato (Kepulauan Nanusa) dan Tinonda adalah Miangas. Perjalanan panjang masyarakat yang mendiami gugusan kepulauan ini, tidak banyak kita temukan dalam prasasti ataupun tulisan-tulisan dan artepak-artepak lainnya, akan tetapi banyak hal bisa di lihat dari peninggalan peninggalan barang keramik dari cina yang terdapat di kuburan-kuburan tua, atau di gua-gua seperti yang telah di ungkapkan oleh seorang peneliti dari Ingris berkebangsaan Swiss yang berdomisili di Australia, yaitu Prof Bellwood. Beliau adalah seorang dosen terbang dari Universitas Chambera, pada tahun 1974 beliau pernah meneliti wilayah ini, di antaranya Gua Bukit Duanne Musi, juga di Salurang Sangihe. Hasil penelitian beliau telah di catat dalam satu tulisan yang di arsipkan di pusat arkeologi Nasional. Prof Bellwood dalam penelitiannya menemukan benda-benda yang diperkirakan berusia 6000 tahun sebelum masehi, yaitu barang-barang keramik, kapak batu dan barang-barang peninggalan lainnya. Perdagangan barter dan sistim monopoli perdagangan rempah-rempah oleh negara-negara Eropa telah membentuk koloni-koloni perdagangan, yang bertujuan untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah termasuk di wilayah gugusan kepulauan ini. Bangsa Eropa yang pertama kali tiba diwilayah ini adalah bangsa Portugis. Portugis telah menjadikan wilayah kepulauan ini, menjadi wilayahnya agar penguasaan perdagangan rempah-rempah tidak terganggu oleh pedagang dari China, Persia, dan Gujarat dari India, maka tanaman sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh, pala dan lainnya di pindahkan penanamannya dari wilaya ini ke Ternate. Portugis berniat untuk memusnahkan (dibabat habis) tanaman rempah-rempah dari wilayah ini. Datanglah masa perjalanan ekspedisi Ferdinand Magelhaens pada tahun 1511-1521 dan tiba di wilayah kepulauan ini dengan seorang kepala armada perahu layar yaitu Santos, Santos telah terbunuh di Mindanao Philipines. Bangsa Spanyol melanjutkan (ekspedisi Ferdinand Magelhaens) ke kepulauan Ternate dan langsung menjalin hubungan dengan Sultan Ternate Hairun, bangsa Portugis merasa terusik dengan kehadiran bangsa Spanyol. Sultan Hairun diundang ke markas Portugis dan di bunuh, timbulah perlawanan oleh anaknya yakni Sultan Baabulah dengan dukungan Spanyol, kesultanan ternate telah memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke pulau Papua, Sulawesi dan Mindanao. Menelusuri surga dunia yang hilang (paradise) telah jelas pada catatan-catatan singkat di atas. Paradise hilang oleh karena keserakahan bangsa-bangsa penjajah/koloni–koloni atau penguasa masa itu. Keserakahan dalam penguasaan perdagangan rempah-rempah telah ikut menghilangkan nilai kelangsungan hidup manusia yang menjadi gambaran atau symbol dari sekelompok orang yang mendiami kepulauan di bibir pacific yang disebut dengan Paradise atau Surga, firdaus, yang lebih dikenal dengan nama Porodisa atau gugusan Kepulauan Talaud. Paradise adalah nama yang indah yang telah tertanam dalam nilai-nilai kehidupan pada setiap pribadi atau individu yang luhur

2.Budaya

MANE'E tangkap ikan hanya dengan janur kelapaTALAUD

Tradisi mane’e yang jika diindonesiakan menjadi kebersamaan ini memang lebih menekankan pada sisi kebersamaannya. Tradisi ini sendiri konon sudah ada sejak abad ke 17, bermula ketika Pulau Nanusa diguncang gempa bumi dan tsunami. Dashyatnya tsunami itu kemudian memisahkan ketiga pulau yang sebelumnya saling berhimpitan yakni Pulau Karakelang, Pulau Intata dan Pulau Malo. Di antara ketiga pulau yang akhirnya terpisah akibat tsunami itu terdapat nyare yaitu perairan dangkal yang ketika air sedang surut dapat dilalui dengan hanya berjalan kaki.

Nah, karena dashyatnya bencana tersebut disamping berdampak pada terpisahnya kepulauan itu juga menimbulkan dampak psikologis yakni penduduk trauma untuk merlayar ke tengah lautan untuk menangkap ikan. Akibatnya, penduduk pun kekurangan pangan karena memang nelayan adalah satu-satunya profesi mereka pada saat itu. keadaan inilah yang kemudian membuat sang tetua adat berinisiatif melakukan prosesi mane’e agar penduduk yang masih trauma itu tetap dapat menangkap ikan tanpa harus melaut ke tengah samudera, tapi cukup menangkap ikan di nyare atau perairan dangkal tersebut.

E.Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengamati tingkah laku individu baik masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Data observasi yang diambil adalah data yang berupa perkataan dan aktifitas masyarkat dengan langsung berinteraktif dengan masyarakat.

b. Angket

Metodeangket yang digunakan bertujuan untuk mengetahui, menjaring data yang telah valid (absah) dan reliable (dapat dipercaya) mengenai tanggapan para masyarakat luar, tentang pola hidup masyarakat

F.Analisis Data

Dalam analisis data yang dilakukandari awal hingga pelaksanaan.

Data dalam penelitain dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap orientasi hingga tahap karakteristik, dengan mengfokus permasalahan dan tujuan penelitian.

Data akan diolah menggunakan teknik analisis kulitatif unuk menunjukan dinamika proses dengan memberikan konseptual, yaitu data tengatang pola hidup masyarakat serta aktivitas masyarakat sehari-hari

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A.Analisis Permasalahan

Dari penelitian yang dilakukan yang menjadi permasalah dalam masyarakat setempat adalah masuknya budaya luar yang membuat sedikit masyarakat lupa akan budaya daerah sendiri

BABV SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Jadi Budayamerupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun