Tulisan bebas ini penulis tujukan kepada dua kolega saya, Atik Susiani dan Eko Sulistyani yang sedang meneliti hutan mangrove yang ada di sepanjang pantai utara Kabupaten Rembang.
Berangkat dari temuan studi yang dilakukan guru geografi SMA ini (2012) melaporkan bahwa hutan mangrove pada dasarnya memiliki hubungan erat dengan pelestarian daerah pantai. Menurut kedua peneliti di atas, secara fungsional hutan mangrove akan menciptakan barisan sedimen yang kokoh. Dengan  terciptanya sedimen pantai itu, semua biota yang ada di sekitar hutan mangrove lestari, imbuhnya. Atik menambahkan, sedimen tersebut selalu menjaga keberlangsungan petani tambak sekitar, terlindungi. Semua sarana publik yang ada di balik hutan mangrove, juga terjaga dari ganasnya gelombang yang mendatangkan abrasi. Terlebih, deretan hutan mangrove itu telah menjadi benteng utama terjadinya intrusi. Mereka yang ada disekitar deretan pohon mangrove juga selalu menghirup udara segar berkandung oksigen tinggi, pungkasnya.
[caption id="attachment_249740" align="alignright" width="300" caption="Maket Hutan Mangrove di Sepanjang Pantai Utara Rembang Tampak Atas (by.Miftakhul Anwar)"][/caption] Dari hasil studi di atas, kedua peneliti seimentasi hutan mangrove Rembang di atas berkeinginan membuat maket hutan mangrove Rembang di sepanjang pantai utara Rembang. Sebuah gagasan terkini yang perlu diapresiasi terlebih kegunaan lahan disepanjang pantai utara Rembang, cenderung merusak ekosistem pantai. Hal ini dapat dilihat pada studi Suhadi (2010) tentang ledakan penduduk yang memaksa pasangan baru mendirikan rumah di dekat pantai, serta kecenderungan mendirikan pabrik-pabrik di dekat pantai. Menurut laporan Suhadi, alih fungsi lahan disepanjang pantai utara Rembang itu sebagai biang kerok menyusut dan menghilangnya ekosistem pantai.
[caption id="attachment_249741" align="alignnone" width="300" caption="Maket Hutan Mangrove di Sepanjang Pantai Utara Rembang Tampak Samping (by.Miftakhul Anwar)"]
Identifikasi sebaran fungsi
Melakukan identifikasi sebaran pantai utara Rembang dan fungsinya bertujuan untuk mendapatkan potret terkini tentang keadaan kawasan pesisir pantai utara Rembang. potret terkini inilah nantinya dapat digunakan untuk menyusun model maket yang diinginkan.
[caption id="attachment_249282" align="alignleft" width="300" caption="Hutan Mangrove di kawasan Desa Banggi Rembang"]
Kelestarian hutan mangrove
Dalam mendesain maket hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai utara Rembang perlu dihadirkan beberapa institusi/ komunitas yang nantinya berfungsi menjadi pelestari hutan mangrove. Beberapa institusi/ komunitas yang bertemakan tentang hutan mangrove Rembang dapat dimasikkan dalam maket hutan mangrove Rembang. Dengan demikian hutan mangrove dan kelestarian di kemudian menjadi kesatuan utuh yang selalu tumbuh dan berkembang.
Beberapa ikon yang dapat dikategorikan dalam maket hutan mangrove Rembang diantaranya sebagai berikut. Pertama, pusat penangkaran nasional bibit mangrove Rembang. Kedua, sekolah alam hutan mangrove Rembang. Ketiga, laboratorium hutan mangrove Rembang. Keempat, perpustakaan hutan mangrove Rembang. Kelima, gallery hutan mangrove Rembang. Keenam, pusat handycaraft mangrove Rembang. dan ketujuh adalah pusat penelitian nasional hutan mangrove. Paduan konsep tentang identifikasi serta kelstarian hutan mangrove Rembang ini juga dapat dikembangkan dalam bentuk model wisata hutan mangrove Rembang. Dengan model wisata hutan mangrove Rembang ini, diharapkan menjadi program tandingan tentang relokasi fungsi pesisir pantai utara dengan alasan dasar lapangan pekerjaan.
Demikian tulisan ini disuguhkan kepada kedua peneliti hutan mangrove Rembang, semoga bermanfaat.
Pamotan, 22 April 2013