Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karakter yang Tak Diinginkan Tuhan

19 Mei 2024   19:54 Diperbarui: 19 Mei 2024   20:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter manusia | Orami

Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menjalani hidup hari lepas hari. Terkadang lebih mengandalkan ego, terkadang mengandalkan keluarga bahkan mengandalkan Tuhan disetiap kehidupannya. 

Kepada Tuhan yang sebagai pencipta hidup saja, karakter seseorang terkadang berbeda-beda guna memenuhi hasrat keinginan daging dibandingkan menyenangkan hatiNya. 

Ada beberapa tipe orang yang mencari Tuhan sesuai kebutuhannya yang sebenarnya tidak harus dicontohi oleh setiap orang. Seperti ada yang sakit baru datang cari Tuhan, ada yang tak punya apa-apa lalu mencari Tuhan dan ada masalah lalu datang mencari Tuhan. 

1. Sakit baru cari Tuhan

Kebanyakan orang beranggapan jika sakit harus cari Tuhan. Sebenarnya secara rohani memang benar bahwa Tuhan adalah tabib yang ajaib, Ia mampu menyembuhkan segala penyakit. Beberapa contoh nyata dalam Alkitab menulis, Tuhan mampu menyembuhkan orang lumpuh hingga bisa berjalan, orang buta melihat bahkan wanita pendarahan selama 12 tahun namun hanya dengan menjamah jubahNya ia menjadi sembuh. 


Hal diatas tak bisa menjadi patokan bagi kita yang hanya sakit baru mencari Tuhan, sedangkan saat sehat kita entah dimana bahkan sedetikpun tak bisa datang ke rumahNya untuk memuji dan memuliakan namaNya. Hal ini tentu sangat tak di sukai oleh Tuhan. Jika kepada sesama manusia kita lakukan itu saja pasti kita akan dibenci, apalagi kepada Tuhan yang dengan gratis memberikan nafas kehidupan yang kita hidup dengan cuma-cuma. 

2. Tak punya apa-apa lalu cari Tuhan

Sama seperti diatas, terkadang beberapa orang dengan kemewahannya ia bagaikan raja yang mau melakukan segala sesuatu sesuka hatinya, bahkan selalu beranggapan bahwa segala sesuatu bisa dibeli, nyawanya pun ia jamin akan hidup kekal. 

Apakah ini wajar? Tentu tidak, kemewahan di dunia diberikan oleh Tuhan, namun terkadang kita salah pergunakan kemewahan itu. Dunia saat ini dalam keadaan sakit karena perilaku manusia yang hidup di didalamnya. Dengan kemewahan seseorang bisa bebas melakukan apa saja, konsumsi narkoba, minum minum keras, seks bebas dan sebagainya. 

Namun apa yang terjadi jika jika yang diberikan Tuhan, Ia ambil kembali? Lihat saja contoh kisah Ayub dalam Alkitab. Dalam kemewahannya ia tetap menjadi prilaku yang takut akan Tuhan, saat Tuhan mengujinya dengan mengambil semua miliknya namun ia dalam penderitaan, dalam sakit penyakit dan dalam tangisannya, Ia tetap mencari Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun