Pada zaman dahulu kala, ketika dalam era kejayaan kerajaan Ottoman, sama sekali tidak ada pohon pisang di Turki. Pisang menjadi buah yang sangat mahal dan langka, hanya disajikan di istana-istana dan rumah kaum bangsawan. Karena itu pisang dikenal sebuah buah para raja. Rakyat biasa tidak mungkin mengkonsumsi buah yang jarang ada ini.
Darimana pisang itu didatangkan? Negara-negara yang paling dekat dan menghasilkan buah pisang adalah Afrika Selatan. Â Negeri-negeri yang dilewati sungai Nil adalah negeri yang subur, dengan udara tropis seperti Indonesia. Dari sanalah buah pisang diekspor ke jazirah Arab dan Eropa. Kapal-kapal besar yang berisi barang dagangan datang dari Mesir dan berlabuh di Istanbul. Salah satunya adalah buah pisang yang menjadi kesukaan Sultan Turki.
Namun ternyata pohon pisang bisa tumbuh di Turki. hanya saja tidak semua wilayah memiliki tanah yang cocok untuk ditumbuhi tanaman yang biasanya berada di negara yang dilewati garis khatulistiwa. Kira-kira sekitar 150 tahun yang lalu, pohon pisang mulai ditanam di Turki. Tepatnya di Alanya, yang termasuk dalam provinsi Antalya, wilayah Turki bagian Selatan.
Pohon-pohon pisang itu tumbuh subur di sana karena udaranya juga mendekati iklim negara tropis. Â Para petani menanamnya di kaki bukit, bahkan ada juga yang tumbuh dekat pantai. Para petani Turki adalah orang yang tekun dalam merawat tanaman. Buah pisang yang dihasilkan sangat memuaskan, tandannya panjang, setidaknya lebih dari tujuh sisir pisang. Buahnya pun besar-besar.
Bibit pohon pisang itu memang berasal dari Afrika juga. Bedanya dengan pohon pisang di Indonesia, pohon pisang di Turki lebih kelihatan pendek dan 'buntek'. Sedangkan pohon pisang Indonesia terlihat  tinggi dan langsing. Jenis-jenis pisang di tanah air juga sangat bervariasi. Ada pisang Lampung, pisang Raja, Pisang tanduk dll.Â
Meskipun sudah memiliki perkebunan pisang yang cukup produktif di Alanya, bukan berarti kebutuhan pisang di Turki sudah terpenuhi. Buah pisang yang dihasilkan tetap tak mampu menyuplai konsumen di dalam negeri. Karena itu pemerintah terpaksa tetap mengimpor buah pisang dari negara lain. Saat ini, Turki mengimpornya dari Chichita, salah satu negara di Afrika.
Sebenarnya ini kesempatan juga buat Indonesia kalau mau mengekspor pisang ke Turki dan negara-negara Eropa. Indonesia memiliki pisang yang berlimpah, seringkali  terbuang percuma. Padahal kalau dikelola dengan baik, bisa diekspor dan menghasilkan devisa yang tinggi. Memang telah ada usaha ekspor pisang yang kita kenal dengan Sun***** , yang telah berhasil menyuplai pisang ke Arab.  Namun tentu saja itu kurang memadai.
Perlu ada pengembangan usaha sebagaimana Sun***** agar Indonesia bisa mengekspor pisang lebih banyak lagi. Tentu saja harus dibarengi dengan peningkatan kualitas buah, dan menjaganya dalam keadaan baik hingga sampai di negara-negara lain. Peluang ini seharusnya dapat ditangkap para pengusaha pribumi, dengan atau tanpa bantuan pemerintah.
Munkin kita bisa berandai-andai bahwa suatu saat nama pisang Indonesia bisa mendunia. Sehingga kelak semua negara-negara empat musim akan mencari pisang-pisang Indonesia. Tapi tentu saja harus dibebaskan dari sistem mafia yang banyak menghambat kemajuan ekspor kita.