Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jalan yang Kutempuh Sungguh Penuh Liku

18 Mei 2024   08:22 Diperbarui: 18 Mei 2024   08:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Tak dipungkiri bahwa manusia memang tak bisa menebak hidup yang dia punya. Kadang dari sesulit - sulitnya, malah suatu ketika seakan terbang menuju puncak kesuksesan, begitu juga sebaliknya. 

Hidup ini penuh dengan teka-teki dari Ilahi Rabbi yang kadang kita tak habis pikir dan tak bisa tebak menebak tentang rahasianya itu. Namun itu kenyataan yang tak bisa dipungkiri dan harus kita jalani.

Kadang manusia punya rencana apa, Allah punya rencana apa. Apapun itu yang jelas tentunya yang berlaku pada diri kita dan alam ini adalah kehendak-nya Allah.

Kadang manusia sudah menyusun rencana seindah mungkin, dengan penuh khayalan seluas bumi, malah sekejap mata buyar karena Allah tak meridhoi. Lalu apakah kita akan menangis atau berputus asa akan hal itu, tentu saja tidak. Ya tidak boleh karena Allah tak suka dengan hambanya yang berputus asa dan menyerah begitu saja. 

Sesulit apapun hidup pasti ada jalan keluarnya, yang penting ada usaha dan doa. Perjalanan yang ditempuh setiap hari kadang membuat kita sulit tuk melangkah, namun karena Allah kuatkan akhirnya semua bisa dijalani. Penuh liku, penuh perjuangan dan rintangan yang dilewati, tapi Allah kuatkan hati kita untuk bisa, ya jelas akan selalu bisa. 


Menempuh hutan rimba belantara dengan medan jalan yang sangat parah, kadang kita berpikir tak kan bisa namun semuanya Allah kasih kemudahan akhirnya bisa juga. Seolah kadang hati mau menyerah dan pasrah pada keadaan, namun ada sesuaru yang seolah menguatkan dari dalam jiwa, kau harus kuat. Sabar, jalani akan indah pada waktunya. 

Hati berbisik demikian, lalu raga mengikuti dan kaki melangkah akhirnya tiada terasa sampai juga ke tempat tujuan. Laksanakan tugas dengan baik, selingi dengan canda tawa bersama anak-anak akhirnya hidup penuh warna dan serasa sangat bahagia. 

Derita yang kadang mendera seolah hilang seketika, saat melihat daun-daun muda yang menanti cahaya dengan penuh harapan. Tak mungkin penantian mereka sia-sia hanya karena kesulitan yang dirasa. Kedekatan dengan mereka telah menghapus segala derita. 

Tiada hari tanpa cerita. Mereka semua unik dan menarik. Tingkahnya tak obah seperti kicauan burung yang beraneka suara. Rasa cemburu yang mereka punya ketika sang matahari menyelip di balik daun membuat aku semakin kagum dengan semuanya. Apakah yang ada di hati mereka sehingga seolah matahari itu adalah mata hatinya yang tak boleh terbit di tempat lain. 

Ah aku menulis apa ya, kadang dah ga tau lagi apa ujung pangkalnya. Lebih baik diakhiri daripada yang baca bingung. Sekian terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun