Mohon tunggu...
Nur elda
Nur elda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ilmu tiang kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nasib Media Cetak di tengah Era Digital

10 Juni 2013   23:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika sekarang ini anda sedang membaca surat kabar, apa yang ada dalam benak anda? Pernahkah anda membayangkan bagaimana nasib surat kabar kesayangan anda ini hadir dalam edisi cetak sepuluh, dua puluh atau empat puluh tahun yang akan datang? Apa mungkin kita masih bisa membaca berita dari lembaran halaman surat kabar, sambil menikmati secangkir kopi dihalaman rumah atau kantor, jawabannya “mungkin saja iya” atau “mungkin saja tidak”.

Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Hal ini bisa dilihat dari mulai berjamurnya berita yang disajikan dalam bentuk digital serta peminatnya banyak.
Kebiasaan membaca surat kabar merupakan hal yang rutin dilakukan hampir semua orang, semua informasi yang bertebaran diseluruh muka bumi dapat kita temukan hanya dengan membaca berita yang telah dirangkum dalam sebuah surat kabar maupun majalah.

Hadirnya media cetak seperti halnya surat kabar sangat membantu masyarakat dalam menemukan informasi terkini seperti, berita nasional dan daerah, info kesehatan, info bisnis, lowongan kerja, penawaran barang atau jasa melalui media iklan, serta banyak hal positif lain yang dapat diperoleh melalui surat kabar.

Generasi Internet


Semenjak kehadiran internet, pola kehidupan masyarakat dunia sedikit demi sedikit terus berubah. Masyarakat terasa begitu dimanjakan oleh teknologi. Ditemukannya Komputer, Handphon, Gadget, PDA, sedikit demi sedikit telah merombak wajah lugu masyarakat kita.

Sekarang kita bisa melihat, bagaimana internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perbuatan sebagian masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat kota sudah sangat dekat dengan internet, masyarakat desa juga mulai terpengaruh oleh keadaan yang memaksa mereka untuk maju dengan menggunakan teknologi.

Internet telah merobohkan tembok pembatas antar informasi yang selama ini hanya dapat di telusuri melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah . Kini dengan hanya melakukan browsing melalui perangkat komputer atau gadget menggunakan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang ada. Terdapat ribuan situs surat kabar digital yang tersebar diinternet. Para penerbit surat kabar tersebut sebelumnya selalu berkecimpung dalam surat kabar edisi cetak. Tetapi karena faktor persaingan dan untuk mengatasi keterpurukan, mereka terpaksa membagi berita melalui edisi cetak dan digital.

Kita bisa melihat bagaimana ambruknya perusahaan surat kabar di Amerika Serikat (AS), kejadian tersebut bukan disebabkan oleh buruknya kualitas jurnalisme, tetapi lebih karena berkurangnya pembeli surat kabar edisi cetak yang mengakibatnya berkurangnya pendapatan iklan melalui surat kabar edisi cetak, pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media komputer atau gadged karena berita yang ditampilkan cenderung lebih baru.

Menurut survei Nielsen Media Research di sembilan kota di Indonesia (populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun ke atas), pada kuartal III 2009, konsumsi koran justru mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir (awal 2005 mencapai 28 persen, tetapi terus menurun tinggal 18 persen pada kuartal III 2009). Konsumsi majalah pun turun dari 20 persen menjadi 11 persen, tabloid turun dari 20 persen menjadi 13 persen). Hal ini membuktikan betapa sulitnya surat kabar edisi cetak sekarang ini berkembang.

Sebanyak 34 persen dari pembaca koran adalah pengguna internet dan 41 persen pembaca koran juga mengakses berita lokal dari internet. Sejak 2006, persentase pengguna internet yang berusia muda terus bertambah, dari 12 persen menjadi 20 persen (usia 10-14 tahun) dan dari 24 persen menjadi 33 persen (usia 15-19 tahun), sedangkan untuk usia 20-29 tahun turun dari 40 persen menjadi 30 persen (http://newspaper.pikiran-rakyat.com).

Kelebihan dan kekurangan


Walaupun media cetak sekarang ini terasa tenggelam oleh kehadiran media digital. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dimasing-masing media tersebut, adapun kelebihan media cetak, yaitu,


  1. Harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan,
  2. Berita yang disampaikan lebih banyak dan mampu menjelaskan secara lengkap,
  3. Dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya,
  4. Mudah dibawa kemana – mana.


kekurangan media cetak yaitu,
(1) Berita yang tampil bukan merupakan berita terbaru (berita kemaren).
(2) Biaya untuk memproduksi media cetak lebih besar dibandingkan media digital,
(3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan media cetak cenderung lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun