Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dokter Fariz Sang Pahlawan

27 Maret 2020   21:30 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:37 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Manado - Tribunnews.com Dua Dokter Asal Bogor dan Bekasi Meninggal Dunia karena Positif ...


Dokter Fariz sang Pahlawan

Wing... Wing ... Wing ....

Diiringi kedap kedip kilatan lampu berwarna merah tua dan biru bergantian. Ambulans perlahan mendekat.

Kerumunan pelayat di rumah Pak Budiman yang tadinya duduk perlahan berdiri serempak tanpa dikomando.

"Dokter Fariz datang. Ayo dipersiapkan," kata salah seorang pelayat.

Mereka kemudian mengejar ambulans tersebut. Berkerumun dari jarak jauh. Tak berani mendekat.

"Hati-hati, pasang masker. Jangan sampai tertular," perintah yang lain.

Atikah, istri dokter Fariz sejak tadi pagi berkali-kali pingsan. Padahal ada bayi dalam kandungan. Janin 5 bulan itu harus kehilangan ayahnya.

Corona telah membuat cintanya berantakan. Kekasih tersayang melayang. Anak yang bakal tak punya ayah. Orang tua kehilangan anak kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun