Sebutlah kita hidup, berdiri di atas tanah, nikmat dari sesembahan kita.Â
Tapi coba tengadah ke atas ke ujung-ujung menara itu, adakah kehidupan di sana, jauh di atas kepala kita?Â
Ada! Siapa mereka? Apakah mereka kita? Ataukah mereka mahluk lain yang kita sebut konglomerat, orang kaya, penguasa...Â
Lantas seberapa jauh kita di bawah kakinya?Â
Seberapa banyak anak tangga yang harus kita titi menuju ke 'atas' jika bisa.Â
Kenapa jurang begitu jauh, mereka sudah berbulan madu ke bulan, kita masih bagai seonggok tahi ayam kering di atas tanah yang akan hancur karena hujan.Â
Mari bertanya kembali, kenapa?
Lalu berjuanglah sebagai jawabanmu. Sebab kita lahir sama-sama telanjang.