Mohon tunggu...
Edward Christian
Edward Christian Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Writer who what to share writings

Selanjutnya

Tutup

Money

BIBlog_Enam Prinsip P.I.N.T.A.R dalam Pengembangan Smart City dan Smart Nation Oleh Bank Indonesia

29 Juli 2016   20:02 Diperbarui: 29 Juli 2016   20:04 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Success isn’t about how much money you make, it’s about the difference you make in people’s lives.” Ucapan Michelle Obama, Ibu Negara Amerika Serikat ini sangat bermakna untuk dirasakan dalam kehidupan kita. Kesuksesan tidak diukur dari berapa banyak uang didapatkan tapi dari besar perubahan terhadap kehidupan orang lain dan masyarakat ke arah lebih baik. Salah satu perubahan dalam kehidupan masyarakat adalah pengembangan sistem “Kota Pintar“ (Smart City) yang didukung oleh Bank Indonesia. Gabungan smart city akan membangun smart nation (bangsa pintar).

Smart city adalah kondisi sistem perkotaan modern yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mengelola sumber daya secara optimal dan efisien dengan penggunaan teknologi tepat guna termasuk teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu bentuk pengembangan smart city adalah kampanye “Gerakan Nasional Non Tunai” (GNNT) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah. GNNT resmi dicanangkan Bank Indonesia sejak 14 Agustus 2014 dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dengan Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Pemerintah Daerah sebagai komitmen mendukung GNNT. Dengan GNNT diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis dan lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran non tunai (Less Cash Society/LCS) dalam transaksi keuangan sehingga menjadi lebih mudah, aman dan efisien.

Pengembangan smart city dan GNNT ini memerlukan enam prinsip P.I.N.T.A.R. Prinsip P.I.N.T.A.R. adalah 6 prinsip utama (setiap huruf awal prinsip ini menyusun kata “PINTAR”) yang terdiri dari prinsip Praktis, Inovasi, Non Tunai, Transparansi, Aman, Ringkas.

PRAKTIS

P = Praktis. Pengembangan smart city didorong adanya kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan sesuatu secara praktis dan mudah. Manfaat GNNT dalam sistem pembayaran adalah mempermudah transaksi keuangan dengan bantuan teknologi informasi. Contoh pengembangan smart city yang praktis adalah BI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan kartu “Jakarta One”, kartu pintar multi fungsi sebagai transaksi keuangan non tunai seperti pembayaran transportasi publik, e-ticketing dan parkir.

Kartu “Jakarta One” ini direncanakan dapat digunakan untuk data kependudukan (e-KTP) dan pembayaran listrik PLN dan Telpon. Dengan kartu ini, masyarakat (khususnya yang tinggal di wilayah DKI Jakarta) lebih mudah dan praktis untuk membawa satu kartu “Jakarta One” yang bersifat non tunai multi fungsi sehingga tidak perlu membawa banyak uang tunai atau membawa banyak kartu pembayaran dengan fungsi berbeda dalam melakukan transaksi keuangan.

INOVASI

I = Inovasi. Salah satu kunci penting pengembangan smart city adalah dilakukannya inovasi terobosan yang membuat pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih mudah dan efisien. Inovasi Bank Indonesia dalam memperluas GNNT yaitu BI sejak tahun 2014 telah mengeluarkan regulasi mengenai Layanan Keuangan Digital (LKD) yang merupakan perluasan dari uji coba pelaksanaan branchless banking yang sebelumnya dilakukan BI pada tahun 2013.

LKD adalah kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan/atau keuangan terbatas yang dilakukan tidak melalui kantor fisik, namun dengan menggunakan sarana teknologi antara lain berbasis aplikasi mobile, website dan jasa pihak ketiga (agen), dengan target layanan masyarakat yang belum memiliki akses perbankan. Dengan adanya LKD diharapkan dapat meningkatkan penggunaan alat pembayaran non tunai dalam masyarakat.

NON TUNAI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun