Mohon tunggu...
Don Moccacino
Don Moccacino Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nobody

Selanjutnya

Tutup

Politik

Upil

8 April 2011   22:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah kenapa setelah sekian lama tidak menulis lagi , timbul keinginan keras dihati saat ini untuk menulis.  Topik yang sangat ingin saya tulis tidak tanggung tanggung. Adalah : tentang upil. Ya ! upil, Maaf kalau terasa jorok. Seperti wanita hamil ngidam, enggak tau kenapa , sangat terasa mendesak sekali keinginan menulis topik ini tanpa tau alasannya.

Untuk menulis tentang upil tentu saya harus mempelajari detailnya. Takutnya ntar ada yang nanya saya malah tidak bisa menjawabnya . Setelah nanya sana sini ke pak Gugel, diperoleh artikata Upil dari artikata.com . upil artinya adalah kotoran di hidung sedangkan mengupil berarti membersihkan kotoran dihidung. Kalau menurut tololpedia.com, Upil adalah nama sejenis merchandise yang bisa anda dapatkan apabila berhasil melakukan sebuah ekspedisi dihidung Berbentuk seperti kristal padat berwarna agak keabu-abuan, sebutir upil biasanya memiliki komposisi berupa debu, ingus yang telah mengeras, dan bulu hidung. Jika kita beruntung, terkadang pada upil yang berhasil dikeruk dari dalam hidung mengandung sedikit ingus yang masih kental.

Banyak juga cerita lucu tentang upil di internet . antara lain saya copas ya ;

Karakter Orang berdasarkan cara mengupilnya ;

Orang yang mencintai kebersihan:orang yang sehabis ngupil langsung mencuci tangannya.

Orang murah hati:orang yang rela ngambilin upil orang lain.

Orang tolol:Orang yang tidak tahu caranya mengupil.

Orang bijaksana:Orang yang tahu kapan dia harus mengupil.

Orang kasar:Orang yang kalau mengupil seluruh jari telunjuknya masuk semua.

Dst dst .....

Aneh. Saya masih tetap penasaran sendiri juga ya kenapa malam malam ini saya jadi pengen menulis tentang upil. Saya paksa juga pikiran saya mengingat-ngigat apa saja pengalaman saya dengan upil. Pikiran saya melambung jauh kebeberapa masa yang silam. Tapi apa daya dan upaya , saya masih tidak bisa mengingat mengapa saya mau memulis tentang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun