Menghadapi debat kelima pada Sabtu (13/4/2019) pasangan Prabowo-Sandi memiliki energi baru. Adalah Ustadz Abdul Somad atau yang lebih dikenal dengan UAS menjadi energi tersebut setelah pernyataannya mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Kita ketahui bersama, UAS merupakan ulama paling berpengaruh berdasarkan survei LSI. Survei yang dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 memberi gambaran tingkat kesukaan dan mendegar himbauan.
Karenanya dalam debat terakhir nanti, pasangan Prabowo-Sandi mendapat energi yang menambah rasa percaya diri. Meski bayang-bayang kecurangan seperti di Malaysia membuat konsentrasi bakal terpecah. Namun UAS yang memiliki sejuta viewer dan listener bakal menghapus keraguan tersebut. Karena ini kesempatan terakhir maka kedua pasangan pastilah akan all-out.
Pemilih sangat membutuhkan komitmen dan konsistensi kedua pasangan menerangkan visi dan misi mereka. Bagi kandidat penantang (Prabowo-Sandi), debat kelima merupakan kesempatan untuk merasionalkan pemilih bahwa mereka pantas didukung UAS sekaligus pantas menggantikan Jokowi. Selama ini Prabowo-Sandi sudah unggul, tinggal bagaimana mereka dapat menambah skor akhir sehingga dalam posisi aman.
Meski banyak pendukung Prabowo-Sandi dipenjara, namun bukan karena kasus korupsi. Sementara pendukung Jokowi-Ma'ruf yang dipenjara umumnya terlibat kasus korupsi. Sebut saja Mantan Ketua Umum Golkar dan sekjend, Romi, dan beberapa kepala daerah lainnya.
Dengan bekal dukungan UAS, kesuksesan kampanye akbar GBK, dan lingkaran yang tidak terlibat korupsi, maka Prabowo-Sandi harusnya menang dalam debat maupun pilpres 17 April 2019. Bayang-bayang kecurangan harus segera dihilangkan, namun tetap waspada, kejadian di Selangor, Malaysia bukan mustahil terjadi di Indonesia.
Debat kelima harus menampilkan sinopsis wajah Indonesia bila dipimpin mereka. Karena pemilih ideologis dan rasional di Indonesia bisa dibilang berimbang. Energi dari UAS harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak perlu melakukan blunder yang tak penting, pesan Imam Bukhari, "berilmulah sebelum bicara dan bertindak".