[caption id="attachment_237350" align="aligncenter" width="300" caption="Satu Paket Mujair Bakar, dengan sambel yang menggugah selerah"][/caption]
“Bukan orang Manado namanya kalau makan tidak pakai Rica (Cabe)”, ungkapan ini sering di lontarkan masyarakat , karena memang Cabe adalah bumbu/bahan makanan yang penting dalam hampir seluruh masakan Manado, baik itu Ikan, daging ataupun sayur.
Tengoklah Menu Tinutuan (bubur Manado), walaupun kuliner ini dibuat dari beras, sayur mayur, jagung dll tapi, tetap pelengkapnya HARUS ada sambel, apakah itu Sambel Roa (Cabe, Bawang merah, Tomat, ikan Roa kering), Sambel Terasi, Sambel Bakasang (Bakasang adalah olahan telur,usus dan hati ikan Cakalang yang telah difermentasi) atau dabu-dabu Lilang (sambel campuran cabe, bawang dan tomat yang ditambah dengan daun kemangi) tetap harus dimakan dengan Sambel.
Demikian juga dengan kuliner-kuliner lain, seperti Mujair Bakar paling enak di makan dengan Sambel (yang mentah namanya dabu-dabu Lilang, yang masak Rica Kemiri), dilengkapi sepiring Sayur Kangkung Cah, percaya deh, pasti ketagihan.
[caption id="attachment_237352" align="alignright" width="300" caption="Paket Mujair Bakar dengan sambel/dabu-dabu mentah"]
Nah, ini nih Mujair Bakar Rica, Mujair Woku Belanga, Mujair Woku Daun dan Mujair Kuah Asang makanan khas Manado yang sangat populer dan paling dicari saat makan siang, nggak percaya? Jika ada waktu jalan-jalan ke Manado, jangan lupa menyempatkan diri untuk menikmati hidangan ini di Desa Tetey, Dimembe, Warukapas dan Mapanget Kabupaten Minahasa Utara, jika langsung dari Bandara Sam Ratulangi hanya sekitar 10 menit sudah ketemu lokasi ini, kalau dari kota Manado sekitar 25 Menit.
Didesa Mapanget adalah Rumah Makan Teterusan, di Desa Tetey ada rumah makan Seventh day, di Warukapas dan di Dimembe ada Rumah makan Glory, Kelapa Kuning dll, perlu diketahui, seluruh Desa-desa ini saling sambung menyambung dan semuanya dilokasi dengan hamparan kebun sawah, indahnya nyiur melambai dan kolam-kolam ikan.
Kebayang nggak sih, kita bisa memberi makan ikan yang berebutan dengan sisa makanan yang kita lemparkan, tidak ketinggalan Photo Session yang oke banget, pemandangan yang cool abis, ciri khas Tanah Minahasa Utara yang hitam dan subur .
Satu hal penting, bagi yang terbatas budgetnya, soal harga nggak mahal, hanya Rp 15.000,- Rp. 25.000,-/paket lengkap dengan semangkuk sayur kangkung cah bawang putih, dan sepiring sambel, kecuali minumannya bayar lain kecuali air putih biasa.
Di waktu makan siang, rumah-rumah makan ini penuh penuh dengan pegawai yang mencari suasana berbeda untuk santapannya, mobil dan motor berjejeran diparkir dipingir jalan.
Disini aku bagikan koleksiku, selama Wisata kulinerku dibebarapa rumah makan di MINAHASA UTARA tersebut. Mudah-mudahan ilernya bisa ditahan....