Bismillah....:)
Please jangan menghujat saya dulu sebelum membaca keseluruhan isinya. yuk mari duduk di tikar saya dan mencoba menelaah sedikit apa yang saya baca tadi mengenai judul yg tadi saya tulis.
"Diajeng, berdusta kan artinya berbohong, dan berbohong itu kan dosa, kenapa boleh?" :)
Yup....ini yang tadi-nya saya pertanyakan juga sebelum akhirnya saya memahami buku yg saya baca. dalam syariat islam, membolehkan berdusta dalam 3 hal yaitu, berdusta untuk mendamaikan dua orang yg sedang bertikai, dusta suami terhadap istri  dengan tujuan untuk menyenangkannya dan dusta kepada musuh dalam suatu peperangan.
Tetapi, sekali lagi kita harus benar-benar faham dan cermat, hal dusta apa yng di perbolehkan, karena bagaimanapun juga dusta bisa memotong iman dan bisa mengarahkan kita pada sifat yang munafik.
"Lho yg 3 point tadi disebutkan hanya membolehkan suami berdusta pada istri untuk menyenangkannya, diajeng....memang istri boleh juga berdusta?" Â (*ini pertanyaan teman saya juga tadi siang)
jawabannya "boleh" karena sepasang suami istri itu saling berinteraksi yg juga di sebutkan dalam firman Allah SWT :
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada istrinya. dan Allah maha perkasa lagi maha bijaksana" ( al-baqarah (2) : 228)
Dalam ayat ini mengandung arti bahwa tingkatan istri dalam hal ketaatan pada suami itu wajib dipenuhi  karena suami adalah penanggung jawab dan pemimpin rumah tangga.
Dusta seorang suami kepada istri ataupun sebaliknya  sebatas perkara mubah dan tidak boleh menyebabkan hati pasangannya bergejolak.
Suami atau istri tidak boleh berdusta untuk hal-hal yg di haramkan dan  tidak sampai menyentuh batasan makruh.