Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fantasi Gelap yang Menghibur di Film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children

3 Oktober 2016   11:22 Diperbarui: 10 Oktober 2016   19:58 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para anak-anak ajaib di Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (sumber: rottentomatoes)

Film dark fantasy ala Tim Burton kembali hadir di layar bioskop. Miss Peregrine's Home for Peculiar Children bisa dinikmati sejak 30 September silam. Cerita ini berkisah tentang X-Men ala dunia fantasi. Tidak ada Wolverine ataupun Storm di sini, yang ada adalah anak-anak unik seperti Olive yang memiliki kekuatan api, Emma yang berbobot super ringan, dan anak-anak berkekuatan menarik lainnya yang dipimpin oleh Miss Peregrine.

Jack (Asa Butterfield) sejak kecil terbiasa mendengar kisah-kisah petualangan seru yang dialami oleh kakeknya, Abraham Portman (Terence Stamp), bersama teman-temannya yang memiliki kekuatan ajaib. Kakeknya bercerita ia dulu tinggal bersama teman-teman istimewanya di sebuah rumah besar yang dikelola oleh Alma LeFay Peregrine (Eva Green). Tapi setelah dewasa, Jack meragukan kisah tersebut hingga suatu saat kakeknya diserang dan meninggal. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, kakeknya memintanya agar menuju lingkaran terdekat. Jack sedih sekaligus kebingungan, apalagi ia melihat sebuah monster yang tidak dapat dilihat oleh lainnya. Orang tuanya pun memutuskan ia untuk berkonsultasi dengan Dr. Golan, seorang psikiater.

Setelah mendapat buku warisan Sang Kakek dari bibinya, ia pun memutuskan untuk menyelidiki rumah panti asuhan yang pernah ditinggali kakeknya tersebut. Bersama ayahnya, ia pun menuju Wales. Alangkah sedihnya ia melihat panti tersebut hanya tersisa reruntuhan dan penduduk setempat hanya berkata panti tersebut hancur setelah dibom pada Perang Dunia Kedua.

Namun teka-teki mulai tersibak ketika ia bertemu dengan Olive Abroholos Elephanta (Lauren McCrostie), gadis berkekuatan api yang diceritakan kakeknya. Ia pun kemudian bertemu dengan kawan-kawan kakeknya seperti Si Super Ringan Emma Bloom (Ella Purnell), Si Kuat Bronwyn Buntley (Pixie Davis), dan lain-lain. Mereka tidak mati melainkan hidup abadi dan tetap awet muda jika mereka selalu berada di dalam lingkaran waktu yang diatur Alma Peregrine. Mereka selalu mengalami hari yang sama di tahun 1943. Jack pun menanyakan alasan kepergian kakeknya dari kehidupan mereka. Ia terkejut ketika mengetahui ada monster yang berniat menghancurkan lingkaran waktu tersebut dan memburu anak-anak ajaib tersebut agar dapat hidup abadi di luar lingkaran. Satu-persatu lingkaran telah musnah, kini para monster mengincar lingkaran Alma Peregrine.

Emma yang berbobot ringan dan mampu mengendalikan udara (sumber: rottentomatoes)
Emma yang berbobot ringan dan mampu mengendalikan udara (sumber: rottentomatoes)
Sejak poster film ini dirilis, saya sudah tertarik akan film ini apalagi sutradaranya adalah Tim Burton yang memiliki gaya penyutradaraan yang khas. Sutradara ini beken lewat film-filmnya yang unik di mana umumnya memiliki sentuhan fantasi yang cenderung bernuansa muram. Film-filmnya yang beken di antaranya Edward Scissorhands, Sleepy Hollow, Batman, Charlie and the Chocolate Factory, Coraline, Alice in Wonderland, dan Dark Shadows. Jika melihat deretan judul tersebut pasti kalian akan melihat benang merah dari genre film-filmnya. Batman ala Tim Burton juga berbeda, yakni bernuansa muram dan distopia.

Umumnya Tim Burton mengajak sahabatnya, Johnny Depp, untuk bermain dalam filmnya. Tapi di film ini tidak ada kehadiran Johnny Depp, ia mengajak Eva Green yang pernah tampil sebagai penyihir jahat di Dark Shadow.

Eva Green sebagai Miss Peregrine si pengendali lingkaran waktu (sumber: rottentomatoes)
Eva Green sebagai Miss Peregrine si pengendali lingkaran waktu (sumber: rottentomatoes)
Untuk ceritanya, Miss Peregrine's Home for Peculiar Children ini diambil dari novel fantasi berjudul sama garapan Ransom Rigg. Awalnya saya mengira novel ini buatan Roald Dahl karena temanya dan gaya berceritanya mirip dengan yang umum dibuat Roald Dahl. Sebelumnya Tim Burton juga pernah membuat film dari cerita Roald Dahl yakni Charlie and the Chocolate Factory  sehingga saya mengira ini pasti film dari novelnya. Roald Dahl ini juga suka menulis tema-tema yang unik, jadi klop dengan Tim Burton dan sutradara lainnya yang juga nyentrik yaitu Wes Anderson (The Fantastic Mr Fox). Saya penggemar bukunya seperti Fantastic Mr Fox, The Witches, The BFG, Matilda, Charlie and the Chocolate Factory, dan masih banyak lagi karyanya yang menarik dengan jalan cerita yang sulit ditebak.

Tentang film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children, saya menyukai visualisasinya yang apik dan warna-warni, juga ketika suasananya berubah menjadi suram. Film ini menonjolkan kemampuan para anak-anak yang ajaib sehingga merekalah yang membuat cerita ini jadi hidup. Yang paling membuat penasaran adalah kemampuan si kembar yang wajahnya tertutup sepanjang film, ternyata mereka punya kemampuan spesial yang mengejutkan.

Memang ada beberapa pertanyaan akan film ini seperti alasan anak-anak ajaib itu memilih tidak menua dan hidup di masa yang berulang. Adegan pertempuran dengan para monster juga kurang memuaskan. Alhasil film ini bukan film Tim Burton yang terbaik, tapi cukup menghibur. Menilik dari bukunya yang punya sekuel, apakah film ini juga bakal memiliki kelanjutannya?

Detail Film:

  • Judul: Miss Peregrine's Home for Peculiar Children
  • Sutradara: Tim Burton
  • Pemeran: Eva Green, Asa Butterfield, Chris O'Dowd, Allison Janney, Rupert Everett, Terence Stamp, Ella Purnell, Judi Dench dan Samuel L. Jackson.
  • Genre: dark fantasy, petualangan
  • Rating: 7,8/10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun