"Sam, kau tahu bukan bahwa aku benar-benar menginginkanmu?"
"Tapi tidak untuk saat ini, May. Aku harus pulang atau hubungan ini berakhir."
Kau lupa, Sam. Aku tak pernah kehilangan apapun yang kumau. Termasuk dirimu, lelakiku.
Mungkin benar apa yang kau kata, Sam. Aku sakit. Dan akan lebih sakit bila kau semakin menjauh dariku. Seperti anak ayam kehilangan induknya, kelaparan dan mati. Itulah diriku tanpamu, Sam. Aku akan mati dalam kepedihan karena tak sanggup memilikimu seutuhnya.
"Sam, tolong jangan pergi...kumohon."
Dan kau tetap saja berlalu, memunggungiku.
"Sam, i love you."
Hahaha...aku baru saja memukul kepalamu dengan vas bunga, Sam. Darah mengalir membasahi rambutmu. Dan aku melakukannya lagi, Sam. Berkali-kali hingga vas itu menjadi serpihan-serpihan yang sulit kugenggam.
Sam, kini aku menangis. Aku menjadi takut bila kau benar-benar pergi meninggalkanku.
Sam, apa yang harus kulakukan? Darah yang keluar dari kepalamu semakin membanjiri lantai. Apa aku harus menyendok semuanya lalu meminumkannya padamu?
Sam, tetaplah di sini sementara aku mencari pertolongan untukmu.