Mohon tunggu...
Denny S. Batubara
Denny S. Batubara Mohon Tunggu... Penulis - Orang Biasa

Menulislah dengan laptop, jangan dengan hati karena hati gak bisa dipakai menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Indonesia, Ayo Juara Piala AFF

10 Desember 2016   02:30 Diperbarui: 10 Desember 2016   03:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Juara Piala AFF dengan Timnas Indonesia ibarat dua insan yang ditakdirkan tidak pernah bersama. Empat kali sudah timnas Indonesia menjejak laga final Piala AFF dan empat kali pula Timnas Garuda harus pulang dengan status Runner Up. Di semua kesempatan itu, gelar Juara Piala AFF itu sudah sangat dekat di depan mata. Namun selalu saja gagal membawanya pulang.

Tahun ini sedikit berbeda. Setelah masa-masa kelam sepakbola Indonesia yang mendapatkan sanksi FIFA, Timnas Indonesia kembali berlaga di ajang Piala AFF dengan segala kekurangan. Para pemain tidak mengikuti kompetisi yang rutin. Namun itu pula yang menjadi tantangan bagi pelatih Alfred Riedl dalam menentukan nama-nama yang masuk daftar pemainnya.

Masalah tidak hanya sampai di sana. Adanya keharusan hanya bisa membawa 2 nama dari satu klub, membuat Riedl tidak leluasa memanggil nama-nama pemain. Beberapa nama yang dipanggil bahkan tidak mendapatkan izin klub untuk membela timnas.

Keikutsertaan Indonesia di Piala AFF tahun 2016 awalnya bisa dibilang hanya semacam pemanasan setelah lama terkena sanksi FIFA. Benar saja, di pertandingan pertama, Indonesia sudah keok 2-4 dari Thailand. Dua kesalahan yang seharusnya bisa dihindari menjadi awal bobolnya gawang Indonesia di babak pertama.

Asa para pendukung Timnas sempat naik ketika Indonesia mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sebuah pencapaian yang di luar dugaan karena semua tahu, Thailand baru saja bisa mengimbangi Australia di Pra Piala Dunia Zona Asia. Sayangnya, konsentrasi pemain buyar dan Indonesia kembali kebobolan dua gol lagi dan skor akhir menjadi 2-4. Sebuah awal yang berat.

Di pertandingan berikutnya, Indonesia bertemu tuan rumah Filipina. Negara yang dulu tidak pernah dianggap sebagai kekuatan sepakbola, bahkan pernah dihajar oleh timnas Indonesia dengan skor 13-0, saat ini sudah menjadi sebuah tim yang berbeda. Mereka sanggup menahan imbang Indonesia. Langkah Indonesia semakin berat mengingat di pertandingan terakhir sudah menanti Singapura, salah satu kekuatan sepakbola Asia Tenggara. Di laga terakhir itu, Thailand sudah tak terkejar di puncak klasemen dengan poin 6 hasil dua kemenangan atas Indonesia dan Singapura. Sementara Singapura, Indonesia dan Filipina sama-sama memiliki poin 1. Filipina terbilang lebih memiliki peluang besar mengingat lawan mereka adalah Thailand yang sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jika hasil imbang pun, tetap Filipina yang akan menjadi Runner Up.

Namun ternyata Thailand tetap bermain sportif dan meraih kemenangan atas Filipina. Pada saat yang sama, Indonesia di luar dugaan bisa menang atas Singapura. Dan benar, Indonesia lolos ke babak semi final di detik-detik terakhir. Sebuah kemenangan di pertandingan terakhir grup yang sangat menentukan langkah Indonesia berikutnya.

Indonesia kemudian melanjutkan kisah apiknya dengan kemenangan di leg pertama babak semi final yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor. Disaksikan Presiden Joko Widodo, Timnas Indonesia menang 2-1. Kemenangan yang diraih dengan susah payah mengingat Vietnam sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Meski sudah mengantongi kemenangan 2-1, posisi Indonesia sebenarnya belum aman. Vietnam yang memiliki tabungan 1 gol di kandang Indonesia, cukup meraih kemenangan 1-0 untuk bisa lolos. Vietnam juga bisa memaksakan hasil 2-1 untuk perpanjangan waktu yang bisa berlanjut ke babak adu penalti. Bagi Indonesia? Cukup hasil seri.

Alasan terakhir yang sepertinya menjadi alasan paling sesuai dengan penampilan Timnas Indonesia di leg kedua. Solidnya lini pertahanan dengan bek Hansamu Yama dan Manahati Lestusen saat leg pertama kembali membuat mereka dipasang.

Pertandingan leg kedua VIetnam melawan Indonesia bagaikan menyaksikan pertandingan klub besar dengan klub semenjana. Bayangkan saja, persentase penguasaan bola berbanding jauh, 27 banding 73. Pertandingan yang tak seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun