Tiap-tiap kita pasti memiliki momen indah maupun sedih yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Biasanya momen yang diabadikan agar bisa dikenang lagi adalah momen-momen indah. Seperti pernikahan, kelahiran si buah hati, kelulusan dan masih banyak lagi. Sementara momen kesedihan jarang sekali diabadikan.Â
"Untuk apa? Bikin nangis saja."Â begitu dalih yang dilontarkan.Â
Oleh karenanya tak banyak momen-momen sedih yang bisa kita lihat lagi kenangannya.Â
Dilihat? Iya. Biasanya momen-momen indah yang terjadi diabadikan dalam bentuk foto. Kalau zaman dulu foto-foto tersebut dicetak lalu disimpan dalam album foto. Nah, album foto ini yang bisa kita lihat-lihat lagi.Â
Zaman sekarang kebanyakan disimpan dalam akun media sosial yang dimiliki. Kalau mau melihat-lihat harus masuk akun terlebih dulu. Jika lupa passwordnya harus diutak-atik lagi. Kalau dihack , ini risikonya. Tak bisa dibuka lagi.
Ini kelebihan dan kekurangan penyimpanan dokumen dari zaman ke zaman. Lalu apakah setiap momen indah hanya bisa dilihat lewat album foto?
Umumnya iya. Tetapi ada media lain yang bisa membuka kenangan indah kita. Salah satunya adalah koleksi pribadi. Dengan membuka-buka koleksi pribadi maka tanpa disadari kita akan terkenang kembali peristiwa yang terjadi dibalik koleksi tersebut.
Koleksi pribadi yang paling saya sukai untuk dibuka-buka lagi antara lain koleksi tiket. Saya senang sekali mengumpulkan tiket perjalanan atau tiket masuk sebuah acara. Dulu tiap kali bepergian dengan transportasi umun, tiketnya saya simpan.Â
Lama kelamaan banyak dan bagus juga saat dikenang lagi. Selain terkenang akan perjalanan yang dilakukan saat itu, ternyata tiket-tiket yang saya kumpulkan mengalami beberapa perubahan.
Koleksi tiket lain yang membuat saya senyum-senyum adalah tiket menonton pertandingan sepak bola. Saya itu sebenarnya paling senang menonton pertandingan sepak bola secara langsung di stadion. Zaman dulu dengan segala cara saya harus bisa menonton langsung ke stadion.Â