"Siang ka, saya minat beli produk toko kakak. Ada rekening bank Y ka?" Seringkali pembeli saya memberikan pertanyaan tersebut. Saya sebagai penjual selalu memberikan jawaban, "Maaf, kami hanya memiliki rekening X dan Z."Â
Terkadang transaksi harus berhenti atau tidak dilanjutkan hanya karena saya dan calon pembeli merupakan nasabah dari bank yang berbeda.
Rekening Bank Untuk Onlineshopku
Kebetulan saya memiliki onlineshop, saya biasa memasarkan produk saya di media sosial. Untuk penggunaan medsos saya memasarkan produk di grup jual beli yang mencakup daerah saya dan sekitarnya. Calon pembeli dari medsos biasanya keberatan jika harus melakukan transfer dari bank yang berbeda. Alasan yang disampaikan juga beragam, kadang mereka merasa keberatan dengan adanya biaya yang dibebankan, ada juga keraguan atau ketakutan transfer tidak akan sampai karena berbeda Bank.
Saya memiliki beberapa kartu ATM dari bank penerbit yang berbeda untuk menunjang kelancaran usaha online saya. Diantaranya memiliki jangkauan ATM yang sangat luas karena hampir ada diseluruh wilayah Indonesia. Namun saya memiliki satu kartu ATM dimana jumlah mesin ATM sangat sedikit dan hanya terdapat di daerah tertentu saja.
Kartu ATM yang saya maksudkan diterbitkan oleh Bank daerah yang hanya beroperasi di daerah Sumatera Selatan. Awal saya memiliki rekening ini kira-kira satu tahun yang lalu. Waktu itu saya dibujuk oleh teman saya yang bekerja di Bank daerah tersebut untuk membuka rekening disana. Saya sempat berpikir untuk apa saya membuka rekening 'Y' tersebut karena saya bukan ASN di Sumatera Selatan yang diwajibkan harus memiliki rekening itu. Saya lebih banyak bertransaksi menggunakan Bank swasta dan BUMN untuk onlineshop saya. Saya sempat menolak karena saya merasa tidak membutuhkanya.
Selang seminggu setelah saya menolak tawaran teman saya untuk membuka rekening Bank 'Y', ada beberapa konsumen yang meminta rekening Bank 'Y' itu. Mereka merasa keberatan jika melakukan pembayaran menggunakan transfer Bank lain. Saya sempat ingin menggunakan rekening suami yang kebetulan adalah ASN dan memiliki rekening Bank daerah tersebut. Namun saya pikir cash flow usaha saya tidak bisa dicampur adukkan dengan rekening gaji suami. Karena konsumen saya ada yang bertransaksi dalam jumlah besar, sangat disayangkan jika transaksi batal hanya karena saya tidak memiliki rekening Bank 'Y'. Maka dari itu, untuk memudahkan urusan pembayaran saya menghubungi teman saya di Bank 'Y' dan membuka rekening.
Bank 'Y', sesuai namanya adalah Bank yang memiliki mesin ATM hanya di daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Di luar daerah itu pasti sangat sulit menemukan ATM Bank 'Y', bahkan bisa dikatakan tidak ada. Namun teman saya sempat menjelaskan bahwa Bank 'Y' sudah masuk di dalam jaringan PRIMA.
Mengetahui bahwa Bank 'Y' termasuk dalam jaringan PRIMA tentu saja membuat saya lega. Karena saya paham bahwa jaringan PRIMA tersebar di seluruh Indonesia dan saya bisa menggunakan semua mesin ATM berlogo PRIMA. Jaringan PRIMA atau ATM PRIMA merupakan jaringan ATM yang dimiliki oleh PT. Rintis Sejahtera. Seperti yang dilansir dalam situs jaringanprima.co.id, PT. Rintis Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian komunikasi satelit VSAT dan dipercaya menjadi penyedia layanan komunikasi dan switching bank yang tergabung dalam Jaringan PRIMA.
Kenali Prima ATM dan Prima Debet
Mungkin masih ada yang bingung atau bertanya-tanya, bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa kartu Debit kita sudah terdaftar atau belum dalam jaringan PRIMA? Untuk mengetahui apakah Bank penerbit kartu Debit kita sudah tergabung dalam jaringan PRIMA atau belum, cukup lihat di kartu Debitnya. Jika di kartu Debit kita terdapat logo jaringan PRIMA maka sudah pasti kita bisa aman dan nyaman bertransaksi dimanapun dan kapanpun karena dapat diyakini Bank tersebut tergabung dalam jaringan PRIMA. Penting untuk diketahui juga bahwa jaringan PRIMA memiliki dua logo, yaitu logo PRIMA berwarna biru untuk PRIMA ATM dan berwarna hijau untuk PRIMA Debit.
