Jakarta merupakan Kota Metropolitan dengan beragam peran dan fungsi yang disandangnya. Selain sebagai ibukota provinsi, Jakarta juga memiliki peran dan fungsi sebagai ibukota negara. Kota Jakarta tidak dapat dipandang sebagai kota yang berdiri sendiri namun merupakan bagian dari sistem perkotaan global. Jakarta bersama dengan kota-kota di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang telah menjadi sebuah kawasan megapolitan Jabodetabek. Hampir semua markas utama perusahaan besar nasional maupun multi-nasional berlokasi di Jakarta. Jakarta telah memposisikan dirinya sebagai pusat perdagangan dan jasa. Seiring dengan semakin berkembangnya Kota Jakarta, sebagai kota yang menyandang predikat Kota Metropolitan, ternyata Jakarta juga layak menyandang predikat sebagai Kampung Besar. Kota metropolitan yang masih memiliki budaya kampung. Kampung besar yang memerlukan perhatian serius dari para pemangku kepentingan maupun dari masyarakatnya sendiri. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sebutan Kampung Besar. Yang sedikit membuat miris adalah Jakarta sebagai Kota Metropolitan masih memiliki budaya kampung. Budaya kampung masih melekat erat dengan warga Jakarta. Tidak semua budaya kampung buruk. Banyak pula budaya kampung yang sangat bagus. Budaya gotong royong, kebersamaan, kekeluargaan, dan budaya kampung lainnya, layak diterapkan di Jakarta. Yang menjadi masalah adalah ketika budaya tersebut penerapannya tidak tepat. Pengaplikasiannya tidak sesuai dengan lingkungan yang ada, yaitu lingkungan perkotaan. Mulai menjurus tidak hanya budaya kampung, melainkan kampungan. Tidak perlu ada yang tersinggung. Tidak perlu apriori. Berikut beberapa contoh yang mempertegas Kota Jakarta sebagai Kota Metropolitan yang masih memiliki budaya kampung. 1. Buang sampah sembarangan Jengkel rasanya melihat begitu banyaknya sampah berserakan di jalanan ibukota. Kebiasaan buang sampah sembarangan ternyata menjangkiti hampir semua lapisan masyarakat Jakarta. Masih banyak warga ibukota yang dengan wajah tanpa dosanya, membuang sampah seenak sendiri. Merasa tidak bersalah. Seakan itu adalah hal yang lumrah. Apa sulitnya berupaya mencari tempat sampah dan membuang sampah pada tempatnya? Miris melihat orang dengan seenaknya membuang sampah keluar dari jendela mobilnya. Apa susahnya jika mereka menyediakan tempat sampah di dalam mobil? Mungkin yang ada di benaknya, “Ah, nanti juga akan ada penyapu jalan yang akan membersihkannya”. [caption id="attachment_1436" align="aligncenter" width="300" caption="Buang sampah sembarangan"][/caption] Ini salah satu budaya kampung yang melanda Jakarta. Membuang sampah sembarangan di kampung belum terlalu menjadi masalah karena sampah yang dibuang terkadang hanya sampah organik seperti kulit jeruk, sisa makanan, dan sampah organik lainnya. Di buangnya pun ke tanah yang masih dapat secara alami terurai dengan sendirinya. Jangan coba terapkan di Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan jenis sampah dan tempat pembuangan yang berbeda, hasilnya akan sangat berbeda. Jenis sampah yang dibuang ke jalanan oleh warga ibukota lebih banyak berupa sampah plastik, dan sampah anorganik lainnya yang tidak akan terurai secara alami. 2. Sungai adalah tempat sampah besar Sungai masih dianggap sebagai halaman belakang rumah. Masih tertanam budaya kampung yang menganggap halaman belakang adalah “wilayah kotor”. Ini pula yang dibawa ke Jakarta dan penerapannya salah. Karena dianggap sebagai wilayah belakang, sampah dengan bebasnya dibuang ke halaman belakang. Sungai dianggap sebagai tempat sampah raksasa. Mungkin mereka beranggapan, dengan membuangnya ke sungai, akan mengalir terus dan terbawa ke laut. Memang laut tempat sampah? Pernah menonton satu tayangan di televisi, ketika ditanya alasan membuang sampah ke sungai, dengan polosnya, pelaku menjawab, “ Di lingkungan sini, semua juga seperti itu. Membuang sampah ke sungai”. Ternyata masih diperlukan sosialisasi dari hal-hal kecil, hal-hal yang kita anggap sepele. [caption id="attachment_1438" align="aligncenter" width="300" caption="Anggapan bahwa sungai atau kali adalah tempat sampah besar"]