Â
Pameran UKM Ekspor telah diadakan pada tanggal 25 Agustus - 26 Agustus 2015, Gedung Smesco, Jakarta Selatan. Hadir di pameran tersebut, Bapak Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, event seperti ini memudahkan para pengusaha UKM dalam mengembangkan usaha dan produknya. Pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi perusahaan UKM untuk mengekspor produk-produknya.
Pemerintah juga membebaskan biaya terhadap pengusaha-pengusaha UKM untuk membuka booth-nya di pameran ini. Suatu langkah yang baik bagi Pemerintah mengangkat para pengusaha agar dikenal di luar negeri. Namun, dari yang saya lihat, pameran ini tampak sepi pengunjung di hari pertama. Beberapa pengusaha UKM telah memiliki pasar di luar negeri. Salah satu UKM yang diwawancarai, mereka mengikuti pameran UKM Ekspor untuk mengenalkan produk-produknya dan image perusahaannya kepada publik di dalam negeri. Sedangkan untuk penjualan atau pangsa pasar luar negeri telah ditembus dengan sangat baik oleh salah satu UKM yang saya tidak sebut namanya. Mereka ingin masyarakat Indonesia tahu bahwa produk Indonesia bisa diminati dan menjadi langganan negara-negara asing.
Bapak Bambang Brodjonegoro tanpa segan menghampiri beberapa booth dan juga berbicara kepada pengusaha UKM. Terlihat Menteri Keuangan ini ingin mengetahui secara langsung mengenai peserta yang ikut di dalam pameran UKM Ekspor tersebut. Ya, semoga saja beliau tidak sekedar basa-basi.
Dan saat ditanya kepada 3 peserta pameran UKM Ekspor, ketiganya menjawab otomatis dengan pameran ini penjualan mereka bertambah. Ya, semoga saja sama halnya dengan ukm-ukm lain yang juga mengikuti pameran ini. Mungkin kuantitas pengunjung WNA  bukan fokus utama, dan  tapi bertujuan ingin produk mereka dikenal oleh warga negara Indonesia. Bukankah ini menunjukan arah positif yang bagus buat produk Indonesia? Mereka tidak hanya menjual produknya ke luar negeri, tapi ingin juga rakyat Indonesia menikmati produk-produk mereka. Meski menurut saya, sepi dari pengunjung dan hanya booth tertentu saja yang dikunjungi oleh pengunjung. Setidaknya booth-booth yang sepi dikunjungi, bisa membaca hal ini sebagai pemicu untuk lebih baik lagi dan bersaing sehat.