Di minggu siang tanggal 25 november 2018 yang lalu, saya diajak Ayah dan Bunda ke pelabuhan Boom Baru. Tujuan kami kesana untuk melihat kapal perang TNI Angkatan Laut.
Ketika sampai di sana, kami harus berjalan kaki sebentar untuk sampai ke tempat pameran kapal perang tersebut.
Di sana ada dua kapal perang yang dipamerkan. Kapal perang pertama yang kami kunjungi adalah K.R.I. Â Ahmad Halim Perdana Kusuma, nama seorang pahlawan Indonesia yang jug diabadikan sebagai nama pelabuhan udara di Jakarta.Â
Sebelum naik ke kapal saya berfoto dulu di luar kapal.Â
Setelah masuk KRI A Halim P K saya dibuat terkagum-kagum dengan kecanggihannya.Â
Di sana dalam kapal ini juga ada kapal kecil yang disebut sekoci yang dipergunakan untuk keadaan darurat atau menuju tempat yang perairannya sangat dangkal dimana KRI Halim tidak dapat merapat.
Meriam di kapal ini membuatku terpukau. Membayangkan suara gemuruh yang keluar dari benda ini dan peluru besar yang keluar menembak kapal musuh seperti di film-film.
Setelah puas berkeliling di KRI Halim, kami melanjutkan ke kapal selanjutnya, KRI Teluk Banten, ternyata nama kapal itu bisa juga merujuk pada geografi di Indonesia.
Perlengkapan di dalam kapal ini, selain ukuran yang lebih  besar ternyata lebih  canggih dibanding KRI Halim.
Di KRI Teluk Banten terdapat 4 buah meriam, sebuah lampu sorot yang begitu besar seperti yang dimiliki kota Gotham untuk memanggil Batman, dan yang paling keren terdapat menara pengawas. Dari sini saya dapat melihat jembatan Ampera, Musi IV dan Musi VI dengan jelas, ditemani semilir angin di Sungai Musi yang begitu sejuk.
Juga melihat dengan jelas aktifitas kapal-kapal kecil yang hilir mudik di Sungai Musi.