Mohon tunggu...
Firdausi Nuzula
Firdausi Nuzula Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak laut

selembut air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ingat! Jangan Iri kepada Sahrini

22 Agustus 2017   00:56 Diperbarui: 23 Agustus 2017   04:09 5943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa pertama yang mau menjadi orang kaya di dunia ini? Yang pertama pasti "saya".

Kaya yang seperti siapa?

Jelas,seperti Abdurrahman.

Ingat,menjadi kaya itu pilihan hidup. Jika ingin kaya,bekerjalah sekeras mungkin. Jangan ingat siang,malam. Yang diingat,bagaimana waktu diisi dengan bekerja dan bekerja agar cepat menjadi kaya. Karena dengan kaya, mudah mendapat sesuatu yang diinginkan. Dengan kaya, hajat mudah terpenuhi.  Dan dengan kaya, juga bisa keliling dunia semaunya. Tapi jangan terlalu idolakan "kaya"seperti ini. Keliru!!

Lihat Sahrini!! Tanya Sahrin!!Negara manakah yang belum dia datangi ? Hampir semua negara-negara ternama di dunia ini telah ia datangi. 

Lihat Sahrini!! Tanya Sahrin!! Pesawat mewah manakah yang belum ia tumpangi? Hampir semua,mulai dari pesawat pribadi,pesawat dalam negeri sampai dengan pesawat termewah di luar negeri sudah dia tumpangi dengan gaya khasnya "maju mundur,maju mundur, cantik".

Sebenarnya, tidak salah juga kalau dia pamer. Wong dia sendiri yang punya duit. Duit-duit dia, kalau habis juga duit dia sendiri.heh.

Tapi, dalam pikiran bodoh saya. Seandainya saya jadi Sahrini atau Sahroni (untuk laki-laki) Duit sebanyak itu,tentu akan saya alihkan untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat. Seperti, saya akan buat rumah tahfid diseluruh Indonesia,gratis untuk yatim dan dhu'afa. Dengan uang sebanyak itu,saya akan bisnis kebun diseluruh Indonesia, hasil dari bisnis itu dialihkan ke pesantren 50%. 

Dengan uang sebanyak itu,saya akan berbisnis catering diseluruh Indonesia,setiap jum'atnya gratis untuk yatim dan dhu'afa. Dengan uang sebanyak itu,saya akan bisnis kuliner diseluruh Indonesia 20% dialihkan ke pesantren. Dengan uang sebanyak itu,saya bakal bisnis media,biar banyak anak-anak negeri ini pandai menulis. Setelahnya,barulah saya keliling dunia bersama istri, para keluarga, dan orang tua. Ssssssssssssst,ah itu hanya pikiran bodoh saya.

Ingat!! Abdurrahman Bin Auf, orang kaya di zamanya iri melihat kekayaan beliau bahkan Ustman Bin Affan sendiri pun ikut iri. Padahal Ustman juga termasuk sahabat terkaya.

Iri bukan karena beliau paling kaya di zamannya, iri bukan karena dengan hartanya beliau merasakan setiap tanah negeri dibelahan dunia ini. Iri bukan karena beliau memilik barang paling mewah di zamannya.  Orang iri di zamannya kepada beliau karena dia (Abdurrahman) rasa takut menyesaki di setiap deretan harta kekayaannya. Begitu pula Ustman, ia iri kepada beliau lantaran harta beliau bertabur berkah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun