Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pedestrian untuk Disabilitas Tanpa Diskriminasi

11 Juli 2017   11:50 Diperbarui: 11 Juli 2017   11:57 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sebenarnya, jalur pedestrian bagi warga Jakarta, termasuk untuk kaum disabilitas, sudah mulai dibangun lebih baru sejak bebrapa tahun lalu. Konsep sebagai jalur pedestrian baru, ada sepanjang jalan Gatot Subroto sampai jalan S.Parman.

Tetapi, sangat disayangkan ketika ternyata yang mengerjakan, atau kontraktornya, asal2an saja! Seperti yang aku tuliskan disini :

'Pedestrain Baru' Jakarta, Hasilnya Apa? Nol Besar!

Konsepnya sudah bagus, tetapi pemilihan kontraktornya tidak sesuai. Yang ada, konsep sedemikian bagus, dengan material yang sesuai dengan standard disabilitas, yang pastinya lebih mahal dari pedestrian biasa, sia2 saja. Dan hasilnya, Cuma buang2 uang saja .....

Misalnya,

Pemasangan keramik bertekstur untuk jalur khusus badi kaum disabilitas netra, posisinya cukup membahayakan. Berada di sisi ujung tempok, yang membuat disabilitas netra pasti kesussahan untuk meraba2 dengan tongkatnya.

">

Posisi jalur khusus kuning, berada diujung tembok pedestrian, sehingga disabilitas netra pasti kesusahan untuk meraba2 dengan tongkatnya.

Atau justru dipasang di sisi ujung pedestrian kearah jalan, yang bisa membuah disabilitas netra terjatuh ke jalan, karena peil (ketinggian permukaan) cukup besar, sampai 20 cm.

Atau juga, posisinya memang berada di tengah2 jalur pedestrian, tetapi akhirnya terpuutus karena ada tiang listrik atau benda2 yang tidak seharusnya berada disana. Padahal, disabilitas netra itu rawan dengan 'kecelakaan', karena mereka sungguh tidak mampu melihat .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun