[caption id="attachment_188293" align="alignright" width="250" caption="Rewel... (Diambil dari okkymita.blogspot.com)"][/caption] Sawan (bahasa Jawa) atau saben (bahasa Madura) adalah gejala aneh yang menyerang anak kecil di Jawa dan Madura. Anak yang terkena sawan, biasanya akan menangis rewel bahkan suhu tubuhnya meningkat dari normal. Penyakit ini dipercaya disebabkan oleh perilaku si ibu yang menyusui anaknya. Misal karena si ibu makan kambing, maka ketika si anak rewel dan panas, maka orang-orang tua disekitar langsung 'mendiagnosa' sebagai terkana sawan kambing. Ada banyak jenis tergantung dari penyebabnya. Sawan yang paling unik adalah sawan manten, yaitu ketika seorang ibu dan anaknya yang masih balita menghadiri sebuah resepsi pernikahan. Saat pulang, si anak mulai mengalami gejala sawan, yaitu panas meninggi dan menjadi rewel. Sawan lainnya lebih banyak karena makanan, seperti yang saya contohkan di atas. Uniknya, bila si anak rewel, orang-orang tua akan langsung mengintrogasi ibunya untuk mengetahui makanan apa yang telah dikonsumsinya hari itu. Beberapa orang-orang tua percaya, jika misalnyasi ibu makan rujak pedas, maka dipercaya bila air susu si ibu tercemar oleh rujak tersebut. Antisipasi dan penyembuhan penyakit ini boleh dibuilang unik. Bila si anak mengalami sawan kambing, maka biasanya tulang kambing sisa, harus dibakar hingga gosong untuk kemudian dicampur dengan minyak. Ramuan ini dipercaya dapat menyembuhkan panas dan perilaku rewel si anak. Sedangkan pada kasus sawan manten, si ibu biasanya meminta sedikit bunga yang digunakan oleh kedua mempelai. Bunga tersebut dibawa oleh si ibu dengan mengikatkannya di ujung kain gendongan si anak. Memang penyebab dan penyembuhannya tampak tidak masuk akal dan terkesan mistis. Namun itulah kepercayaan yang ada di masyrakat. Antara percaya tidak percaya deh. Mungkinkah ini yang disebut sebagai local wisdom? Saya sendiri kurang paham penyakit sawan secara medis maupun psikologis. Pertanyaan yang menggelitik selama ini adalah, apakah penyakit sawan ini juga menyerang anak-anak dari luar Jawa seperti Bali, Makassar dan Medan? Ataukah juga peristiwa model seperti ini ada di negara lain seperti Jepang, Taiwan, Hongkong, Arab, bahkan Amerika? Entahlah. Namun yang jelas, kedua anak saya saat balita cukup kebal dan tidak pernah terkena sawan walaupun ibunya tipe pemakan segala dan beberapa kali menghadiri resepsi pernikahan. Bagaimana menurut Anda?