Mohon tunggu...
Cesarina Tiara
Cesarina Tiara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kostoom, Jahit Baju Tanpa Keluar Pintu

23 Januari 2017   19:03 Diperbarui: 31 Januari 2017   09:06 2777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif kerap dikenal dengan sebutan Ekonomi Kreatif, dimana  industri ini berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan cipta individu tersebut.

Industri kreatif berperan penting terhadap perekonomian suatu negara. Hal ini kemudian diamini oleh beberapa pihak yang juga mengatakan bahwa “kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama”. Sehingga saat ini banyak sektor industri yang lahir dari kreativitas dan inovasi setiap individu. Di Indonesia terdapat berbagai macam sektor yang termasuk dalam industri kreatif dan perkembangan setiap tahunnya yang disinyalir terus meningkat.

Potensi bisnis di bidang industri kreatif yang masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia kemudian menjadi daya tarik bagi Putri Yuli, seorang lulusan Universitas Indonesia jurusan Matematika yang sudah familiar dengan dunia menjahit selama 20 tahun, yang kemudian menggagagas lahirnya sebuah platform online bernama Kostoom.

Kostoom merupakan startup yang bergerak di bidang fashion, yang menyediakan jasa layanan jahit berbasis online yang memudahkan menghubungkan pelanggan dan penjahit tanpa mengharuskan pelanggan untuk keluar rumah.

Kostoom menggunakan konsep economy sharing dalam operasionalnya, dimana Kostoom memberdayakan penjahit rumahan berkualitas untuk mewujudkan mimpi para desainer maupun pengusaha baru fashion di Indonesia.

Startup yang belum berumur satu tahun ini (dibentuk pada Februari 2016 silam) diawali dengan munculnya ide Putri yang miris melihat nasib penjahit rumahan yang jasanya dibayar sangat murah, yakni hanya Rp.6000 untuk sepotong baju, termasuk upah sang Ibu.

“Memang kebanyakan kehidupan para penjahit rumahan kurang sejahtera, di mana setiap orang menggunakan baju, tetapi si pembuat baju sendiri kurang sejahtera,” kata CEO Kostoom, Putri Yuli dikutip dari youngster.id.

Semenjak kecil, ia juga melihat banyak pelanggan ibunya yang datang dari lokasi yang jauh hanya untuk menjahitkan baju di tempat ibunya.  Sampai suatu hari, ada seorang pelanggan yang menyarankan untuk memasarkan jasa jahit ibunya secara online. Alasan ini lah yang menginspirasi Putri tidak hanya ingin meng-online-kan ibunya saja tapi juga semua penjahit rumahan yang berkualitas. Tujuan Putri tidak lain dan tidaklah bukan agar para penjahit rumahan ini bisa mendapatkan upah yang lebih layak.

Putri Yuli juga mengatakan bahwa startup yang sedang ia kembangkan saat ini telah meningkatkan pendapatan para penjahit rumahan sejak bergabung dengan Kostoom sebanyak 200%. Walau demikian, ternyata perjalanan Kostoom tidak semudah kelihatannya. Banyak pula tantangan dan rintangan yang dihadapi Putri dan kedua temannya.

Awalnya, sang Ibu sempat menolak Putri untuk membangun startup lantaran ibunya menganggap bahwa Putri hanya membuang-buang waktu dan mengabaikan ijazah perguruan tingginya begitu saja. Terang saja, Ibu Putri memang menginginkan anaknya untuk bekerja sebagai pegawai kantoran dan kurang mengerti apa itu bisnis startup yang kemudian dijelaskan oleh Putri lebih lanjut. 

Tidak hanya itu saja, untuk meyakinkan para penjahit rumahan agar mau menggunakan sistem Kostoom itu sendiri, serta mengubah kebiasaan selama ini kalau untuk menjahit pakaian harus bertemu dengan penjahit secara langsung, sedikit menghambat Putri untuk memulai usahanya. Ia pun kemudian melakukan berbagai pendekatan untuk lebih dekat dengan komunitas penjahit dengan mengenalkan media sosial serta manfaatnya kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun