Mohon tunggu...
Cak Idur
Cak Idur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hobi membaca dan menulis. Tertarik dengan ICT, pertahanan, teknik, dan sosio-ekonomi.. Ngeblog juga di www.cakidur.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tukang Jok yang Artistik dan Emotiv

31 Maret 2014   01:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia sepeda motorku semakin matang, semenjak 2009. Megapro generasi kedua dengan double shock absorber belakang, kapasitas mesin 160 cc. Aki GS tipe basah sudah diganti dengan aki kering karena soak. Akinya sebenarnya cukup awet, sering segera ditambah air aki jika levelnya kurang. Pengalaman dari sepeda motor sebelumnya, GL Max, hampir setiap tahun ganti aki yang soak. Habis itu aku rencanakan perbaikan jok sadel yang robek di gajian bulan berikutnya. Di kota Tanah Grogot sangat sulit mencari tukang service jok. Setelah banyak bertanya akhirnya ketemi juga tukang jok satu-satunya di kota ini berlokasi di Jalan Modang. Berbeda jauh dengan kota Pangkalanbun, tempatku sebelumnya, di mana dengan mudah ditemukan tukang jok baik sepeda motor maupun mobil. Karena banyak tukang jok, persaingan usaha tentunya lebih ketat. Dulu sewaktu service jok sepeda motor GL Max, bukannya diperbaiki malah diganti baru. Jok yang lama dibuang katanya sudah tidak bisa diperbaiki. Terpikir hal yang sama tatkala mau service jok di Jalan Modang. Terlebih aku dua kali menghampiri lapak tersebut. Pertama datang siang langsung ngeloyor pergi karena ngantrinya banyak betul. Sore hari aku datangi lagi, masih juga harus ngantri. Mau tak mau memang harus mengantri karena pelanggan membludak. Maklumlah hanya tukang servis jok ini yang aku ketahui keberadaannya. Pria paruh baya dengan badan kekar berkalung model rantai stainless, tipikal macho. Sudah ada empat orang konsumen yang mengantri. Semuanya harus rela melepas dan memasang sendiri jok dari sepeda motor masing-masing. Benar-benar laris manis tukang jok ini. Konsumennya beragam latar belakang, dari orang tua hingga anak pelajar. Ada dua orang anak muda, tampangnya anak sekolahan, sepeda motornya masih gres model belalang sport seperti Suzuki Satria. Aku terheran, mengapa motor masih baru koq mendatangi tukang service jok. Akang, nama tukang service jok, menimpali bahwa jok motor baru hanya ditipiskan busa sadel supaya tampangnya sepeda motor makin ceper. Model modifikasi anak muda sekarang, tentunya berbeda jauh dengan  pola pikir normatif seperti aku yang mengutamakan fungsionalitas dan ergonomi. Kini giliran jokku yang mendapat kesempatan dibenahi pak akang. Tangannya yang mahir dengan cekatan membongkar kulit sadel dan hanya mengupas busa yang rusak. Tentunya ini lebih murah daripada ganti total. Pak akang pun tipikal orang yang supel dan ramah serta berwawasan luas, pelanggan tentu puas dengan hasil karyanya. Produknya murah dan berkualitas diiringi komunikasi yang bagus dengan pelanggan meskipun boleh dikata dia adalah pemain tunggal di sektor usaha jasa service jok sepeda motor. Strategi bisnis yang luar biasa, sangat menguasai skill baik soft skill maupun hard skill. Bagaimana menurut anda?


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun