Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

EARTH HOUR, Satu Aksi Banyak Arti,20.30-21.30 29 Maret 2014

26 Maret 2014   04:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

EARTH HOUR, membicarakan hal ini saat ini memeng tidak se sexy membicarakan perpolititikan di Negeri ini. Akan tetapi EARTH HOUR biarpun tidak sexy dia memberi arti besar dalam Bumi kita ini, EARTH HOUR Day pada tahun ini akan jatuh pada tgl 29 maret yang akan datang. Sekedar mengingatkan Hour EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu di minggu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour Day jatuh pada hari Sabtu, tanggal 29 Maret 2012. Jam 20.30-21.30.

Kegiatan ini berawal dari petisi internasional, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman kehidupan di Bumi yang paling signifikan. Salah satu cara untuk menghambat percepatan sumbernya adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. Pada tahun 2004, setelah mempertimbangkan sejumlah bukti ilmiah, WWF Australia mengunjungi agen periklanan Leo Burnett Sydney untuk "mendiskusikan ide yang akan menarik perhatian warga Australia tentang perubahan iklim".[4] Ide pemadaman berskala besar ini diciptakan dan dikembangkan tahun 2006, awalnya dengan nama "The Big Flick". WWF Australia mempresentasikan konsepnya ke Fairfax Media dan disetujui oleh Walikota Sydney Clover Moore.[4] Earth Hour 2007 diadakan tanggal 31 Maret di Sydney, Australia, pukul 19.30 waktu setempat.

Earth Hour 2008 diadakan secara global pada tanggal 28 Maret 2008 mulai pukul 20.00 sampai 21.00 waktu setempat. Dengan 35 negara yang berpartisipasi melalui kota utamanya dan dukungan dari 400 kota lainnya, Earth Hour 2008 berhasil diselenggarakan di semua benua di dunia. Sejumlah markah tanah ternama di dunia ikut memadamkan lampu, seperti Sydney Opera House (Sydney, Australia), Empire State Building (New York City, AS), Sears Tower (sekarang Willis Tower, Chicago, USA), Monumen Nasional (Jakarta, Indonesia), Golden Gate Bridge (San Francisco, AS), Bank of America Plaza (Atlanta, AS), Space Needle (Seattle, AS), Table Mountain (Cape Town, Afrika Selatan), Colosseum (Roma, Italia), Azrieli Center (Tel Aviv, Israel), Royal Castle (Stockholm, Swedia), CN Tower (Toronto, Kanada), SM Mall of Asia, SM Science Discovery Center (Manila, Filipina), Suva (Fiji), Nidaros Cathedral (Trondheim, Norwegia), Petronas Towers (Kuala Lumpur, Malaysia), KL Tower (Kuala Lumpur, Malaysia), Wat Arun (Bangkok, Thailand), London City Hall (London, Inggris), dan Royal Liver Building (Liverpool, Britania Raya),Situs resminya, earthhour.org, dikunjungi oleh lebih dari 6,7 juta orang pada minggu-minggu menjelang Earth Hour. Situs web lain juga berpartisipasi, termasuk Google yang menghitamkan halaman utamanya pada hari penyelenggaraan.Menurut survei daring Zogby International, 36 juta orang berpartisipasi pada Earth Hour 2008. Survei ini juga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim sebesar 4 persen.[rujukan?]

Indonesia bergabung dalam geerakan ini pada tahun 2008, dengan beberapa kota yang ikut melaksanakan kegiatan ini, pada tahun 2013jumlah kota yang ikut dalam kegiatan ini menjadi 30 kota yaitu Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Jabodetabek, Bandung, Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kota Batu, Sidoarjo, Kediri, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Tarakan, Kotamobagu, Sorowako, dan Makassar Palembang dan Padang. Di harapkan tahun ini bertambah lagi kota-kota di Indonesia yang mengikutinya. Untuk tahun 2014 ,akan ada lebih 7.000 kota dari 160 negara di dunia yang turut dalam aksi mematikan lampu selama satu jam serentak pada 29 Maret 2014.

Kegiatan kecil itu bisa memiliki dampak besar ke seluruh dunia, karena secara serempak dilaksanakan. Jika 10% saja penduduk Jakarta mau ikut serta dalam programini, maka akan menghemat 300MW listrik, setara dengan listrik untuk 1000 desa. Juga akan mengurangi 267 ton emisi CO2 yang sama dengan penanaman 267 pohon, karena 1 pohon bisa menghirup CO2 sebanyak 1 ton sepanjang hidupnya. Selain itu juga bisa menghemat BBM, mengingat Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik mayoritas berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang mengeluarkan gas rumah kaca (GRK) berupa karbon dioksida (CO2), dan terbukti berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis suhu rata-rata Bumi.

“Mari kita lihat dalam aksi tahun ini, berapa kilowatt seluruh negara dapat menghemat listrik untuk kepentingan Bumi, Ayo kita, matikan lampu dan elektronik lain yang tidak diperlukan pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 nanti, selama 1 jam mulai pukul 20.30 – 21.30. Dukung gerakan “Setelah Satu Jam, Jadikan Gaya Hidup”

Sumber : wikiepedia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun